Lagi Unand Sosialisasikan Proses Penangkaran Benih Bersertifikat

BERSAMA-Tim pengabdian masyarakat Unand bersama mahasiswa dan kelompok tani, usai sosialisasikan benih bersertifikat. (ist)

AGAM-Universitas Andalas (Unand) kembali melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skim Membantu Nagari Membangun di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, belum lama ini.

Dr. Indra Dwipa selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat mengatakan kegiatan itu merupakan tindak lanjut hasil PKM skim Membantu Nagari Membangun Nagari Sungai Batang pada 2020.

Nagari ini adalah salah satu dari 82 nagari di Agam yang sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah pertanian. Indra menjelaskan, dari segi klasifikasi tipe tanahnya, Nagari Sungai Batang ini termasuk daerah subur berpotensi untuk dijadikan nagari mandiri benih di bidang pertanian. Namun kenyataanya, dari kegiatan PKM tahun 2020 diketahui Nagari Sungai Batang masih tergantung pada nagari lain, khususnya padi.

Penyediaan benih tidak tepat waktu, jumlah benih tidak sesuai dengan kebutuhan, mutu benih yang masih rendah, varietas benih tidak sesuai dengan kebutuhan petani, mahalnya harga benih bersertifikat, dan masih terbatasnya tenaga terampil (petani penangkar) benih padi.

Oleh karena itu, tim ahli kegiatan pengabdian Unand tahun ini memfasilitasi dan memberikan kegiatan berupa Sosialisasi Proses Penangkaran Benih Bersertifikat” kepada kelompok tani Semangat Berkarya di sana.

Pada sosialisasi ini didatangkan narasumber dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPT BPSB) Sumbar Irma Suryani Zainal. Dipaparkan, materi mengenai pentingnya penangkaran benih padi bersertifikat, persyaratan menjadi petani penangkar padi, syarat-syarat untuk menjadi penangkar padi, varietas-varietas lokal yang berpotensi untuk dibudidayakan.

Pada kegiatan pengabdian 2020 dengan ketua tim yang sama Dr.Indra Dwipa diberikan bantuan benih padi bersertifikat varietas Kahayan kepada kelompok tani Semangat Berkarya, di samping benih jagung bersertifikat.

“Benih Kahayan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi petani dalam mengatasi permasalahan gagal panen beberapa musim panen belakang ini yang disebabkan oleh adanya serangan hama wereng, ” kata Indra.

Menurut Neva Ariyani, ketua kelompok tani Semangat Berkarya benih padi varietas Kahayan tersebut dapat tumbuh subur di Nagari Sungai Batang, dan dari segi rasa pun dapat diterima oleh masyarakat karena berasnya tergolong pera setelah ditanam 34x panen. Dari segi rasa pun, varietas Kahayan tersebut dapat diterima oleh lidah masyarakat Nagari Sungai Batang pada umumnya.

Namun kendalanya, kemampuan petani untuk menghasilkan benih padi bersertifikat masih terbatas, sehingga dengan adanya kegiatan sosialisasi ini keltan berterima kasih kepada tim pengabdian Unand.

Kegiatan ini dianggap sangat penting untuk kelompok tani Nagari Sungai Batang, guna memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa tergantung benih padi dari nagari/daerah lain.

Selain untuk memenuhi kebutuhan benih sendiri, kegiatan penangkaran benih padi ini diyakini nantinya dapat menambah perekonomian masyarakat setempat.
Bagaimana tidak, harga gabah biasanya Rp 4.000,- per kilogram, tapi kalau benih padi itu dihasilkan dari proses penangkaran harga benihnya bisa dijual berkisar antara Rp 8.000,- sampai Rp 9.000,- per kilogram. Artinya secara tidak langsung kegiatan penangkaran benih padi ini juga dapat meningkatkan ekonomi petani penangkar benih padi di sana.