Warga Sungai Tarab Positif Covid-19, Total di Tanah Datar 9 Kasus

Roza Mardiah. (prokabar)

BATUSANGKAR – Satu orang warga asal Kecamatan Sungai Tarab terkonfirmasi positif terpapar Covid-19. Dengan demikian, di Kabupaten Tanah Datar tercatat telah sembilan orang dinyatakan positif tertular penyakit akibat Virus Corona tersebut.

Dari sembilan orang terkonfirmasi positif Covid-19, dua orang dari Kecamatan Limo Kaum dinyatakan sembuh dan sudah berada di rumah masing-masing. Sedangkan enam orang dari Kecamatan X Koto, masih dikarantina, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi yang sudah disiapkan pemerintah.

Pasien Covid-19 dari X Koto berasal dari Klaster Nagari Panyalaian, terdiri dari satu keluarga besar, bermula dari NS (29), disusul kemudian suami, seorang keponakan yang baru berusia satu tahun, kedua orangtua, dan seorang kerabat perempuannya.

Informasi yang diperoleh dari Posko Utama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanah Datar, Selasa (12/5) siang, pasien asal Sungai Tarab itu dinyatakan positif setelah tim Gugus Tugas menerima menerima hasil tes labor dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

‘’Benar. Ada penambahan satu pasien lagi yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19. Warga yang sudah menjalani perawatan itu berasal dari Kecamatan Sungai Tarab,’’ terang Juru Bicara Gugus Tugas Roza Mardiah, sebagaimana disiarkan Bagian Humas dan Protokol Setdakab Tanah Datar.

Menurut Roza, pasien kesembilan yang dinyatakan positif Covid-19 itu seorang remaja putri dengan usia 16 tahun, berdomisili di Jorong Sijangek Nagari Simpuruik. Pasien sudah menjalani perawatan di RSUP M. Jamil Padang sejak 9 Mei lalu.

‘’Pasien kesembilan itu juga punya penyakit penyerta, sehingga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, dugaan sementara, pasien tertular dari anggota keluarganya yang baru pulang dari daerah terkonfirmasi terjangkit Covid-19,’’ jelasnya.

Untuk mencegah agar tidak terjadi penularan lebih luas, tim Gugus Tugas melakukan tracking terhadap karib kerabat dan masyarakat di sekitar kediaman pasien, terutama yang terpantau pernah melakukan kontak dekat. Mereka, kata Roza, diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. (mus)