Warga Protes, Abu Pembakaran Batubara PLTU Ombilin Cemari Lingkungan

Warga Desa Sijantang dan Desa Salak protes di PLTU Sektor Ombilin akibat abu pembakaran batubara yang mencemari lingkungan sekitar.(armadison)

SAWAHLUNTO – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sektor Ombilin, Sawahlunto diprotes Warga Desa Sijantang dan Desa Salak karena pencemaran limbah abu bekas pembakaran batubara yang mencemari lingkungan.

Protes disampaikan warga yang berada di sekitar pembangkit listrik dengan mendatangi PLN-PLTU Ombilin di Sijantang sekitar Pukul 9.00 WIB, Kamis (9/5).

Warga terdiri ibu dan bapak yang memakai masker penutup mulut terpaksa harus berdiri di depan pintu gerbang yang sudah ditutup dan dijaga petugas keamanan internal dan polisi. Tak lama, pihak manajemen PLTU Sektor Ombilin menerima perwakilan pihak warga.

Sementara itu, sejumlah warga lainnya menunggu di luar pintu gerbang di tengah terik matahari. “Kami ingin PLTU tidak lagi menebar abu. Kalau hari panas sekarang, abu berterbangan dan masuk ke mata luar biasa perihnya, “tutur Yanti.

“Kalau ada alat yang rusak, perbaiki segera. Jangan biarkan abu pembakaran batubara PLTU berterbangan. Sudah sering diprotes, hanya janji yang didapat, “timpa Roby, warga lainnya.

Selain yang berhembus di menara cerobong, Tumpukan abu pembakaran batubara yang terletak di komplek pembangkit PLTU juga berterbangan di kala angin berhembus.

Menjelang Zuhur, perwakilan warga dan pihak manajemen PLTU berjalan ke pintu gerbang membawa surat kesepakatan. Surat kesepakatan itu ditanda tangani perwakilan warga dan manajemen PLTU. Kesepatan itu antara lain, pihak manajemen PLTU berkapasitas 2 kali 100 megawatt akan meminimalisir abu yang keluar dari cerobong, tumpukan abu di tempat pembuangan sementara akan dicarikan solusi segera.

Pihak manajemen PLTU Sektor Ombilin ketika dimintai tanggapannya tidak berkenan memberikan penjelasan kepada jurnalis “Poin di dalam kesepakatan sudah cukup menjadi penjelasan, “ujar Asisten Manajer SDM PLTU Sektor Ombilin, Ahmadi.

Humas PLTU Sektor Ombilin, Dicky Adia Ruza pernah mengatakan, akibat tidak beroperasi dengan maksimal electronic precipitator atau alat penangkap abu mengakibatkan sebagian abu lepas dan menimbulkan dampak pada lingkungan. Menurut Humas PLTU Sektor Ombilin, penggantian alat penangkap debu dianggarkan di 2019. (cong)