Warga di Jalur Ancaman Galodo Malalo Diungsikan

Sejumlah warga melintasi timbunan material akibat galodo Malalo. Sekitar 200 meter jalan raya dan delapan rumah warga rusak dalam bencana ini.(Musriadi Musanif)

BATUSANGKAR — Galodo susulan masih mengancam, warga yang ada di jalur merah ancaman galodo Malalo diperintahkan untuk mengungsi. Hingga siang ini, jalan provinsi Malalo-Simpang Payo masih belum bisa dilalui kendaraan.

“Alat berat sudah mulai bekerja menyingkirkan batu-batu besar, kayu, dan material longsoe lainnya. Pekerjaan akan memakan waktu, karena panjangnya badan jalan tertimbun lebih dari 200 meter. Kedalaman materialnya juga bervariasi,” ujar seorang petugas BPBD Kabupaten Tanah Datar, sebentar ini, di lokasi bencana.

Bencana galodo mulai memasuki perkampungan masyarakat di Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padanglaweh Malalo, Kecamatan Batipuah Selatan sekira pukul 04.25 WIB, Jumat (17/1). Melihat tanda-tanda akan ada bencana, warga pun saling memberitahu dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Diperkirakan, galodo yang menghantam perkampungan warga melewati anak air Muaro Buluah dan berhulu di Bukit Patah Gigi, karena curah hujan terlalu tinggi sejak Kamis (16/1) tengah malam.

“Curah hujan di Malalo malam itu memang cukup ekstrim. Menurut catatan petugas dari BMKG lebih dari 100 mm,” terang Heron Tarigan dari BMKG melalui Pusdalops BPBD Tanah Datar.

Hingga siang ini tercatat, delapan bangunan mengalami kerusakan, terdiri dari enam unit rumah penduduk, satu toko perabotan, dan satu unit bengkel sepeda motor. Kerugian lainnya yang sudah terdata petugas adalah 15 karung padi siap panen hanyut ke Danau Singkarak, begitu pula dengan 20 karung jagung siap panen, satu unit mobil, satu sepeda motor, dua ekor sapi dan sepuluh ekor kambing dinyatakan masih hilang. Diperkirakan dibawa harus hingga ke danau.

Sekira pukul 09.00 WIB, Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi dengan kondisi masih bertongkat, sudah berada di lokasi. Dia melakukan koordinasi dengan petugas di lapangan, sekaligus memberi arahan terkait kebijakan yang akan diambil.

“Cuaca masih tak menentu. Saya minta warga yang ada di zona bahaya agar mengungsi terlebih dahulu. Berdasarkan pemantauan petugas di hulu, ancaman bahaya susulan masih memungkinkan. Kita juga akan membuka dapur umum,” ujarnya.

Keluarga yang terdampak galodo, kini sudah diungsikan semenara, yakni keluarga Wahyu, Syahrul, Azman/Erisman, Ernawati, Nizan, Dt. Pak Lawan, Tek Siti, dan Wo Bilan. Rumah milik para korban, umumnya dalam keadaan rusak berat.(Musriadi)