Wabah Covid 19 Terus Meluas, Pemprov Sumbar Bakal Tutup BIM

Bandara Internasional Minangkabau. (singgalang)

PADANG-Wabah Covid 19 terus meluas di Indonesia. Pemerintah Sumbar pun berencana menutup seluruh rute penerbangan menuju Bandar Internasional (BIM). Untuk itu butuh persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI. Ini yang sedang diupayakan pemerintah setempat.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Selasa (24/3) mengatakan, pihaknya akan segera menyurati kembali Kemenhub untuk mengabulkan permintaan pemprov, menutup seluruh rute penerbangan yang masuk ke Sumbar. Penutupan sifatnya sementara waktu, hingga kondisi kembali kondusif.

“Sekarang ini, masih ada eksodus dari Jakarta, dari mana-mana. Hari ini, Pak Gubernur, kita sepakat buat surat ke Kementrian Perhubungan kalau bisa ini penerbangan di stop dulu. Karena eksodusnya luar biasa,” kata Nasrul Abit, Selasa 24 Maret 2020.

Pemprov Sumbar menilai Jakarta saat ini sudah merupakan salah satu tempat yang terdapat banyak kasus COVID-19. Tentu Jangan pula dari daerah yang terkena virus ini masuk ke daerah yang masih aman.

“Jadi, kalau bisa, penerbangan di stop dulu. Tadi, kita sudah minta Pak Sekda buat surat ke Kemenhub. Karena, otoritasnya ada disana. Kalau keinginan kita begitu (stop seluruh penerbangan). Mudah-mudahan bisa dikabulkan. Lockdown tidak, kalau lockdown kan dirumah itu. Sekarang khusus penerbangan dulu, karena banyak penumpang yang dari luar. Meraka dari daerah-daerah yang terjangkit,”ujar Nasrul Abit.

Lebih lanjut, selain mengupayakan penutupan sementara waktu akses masuk ke Sumatera Barat melalui jalur udara, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebelumnya juga sudah mengupayakan memperketat akses masuk jalur darat.

Seluruh pintu masuk di Wilayah perbatasan diawasi dan dijaga ketat. Seluruh bupati dan Walikota yang wilayahnya berbatasan dengan provinsi lain, supaya melakukan pemeriksaan ketat di jalur darat.

“Kita minta para Bupati untuk memperketat perbatasan. Memang harus bekerja berat untuk memeriksa semua orang yang masuk sebagai antisipasi,” tutup Nasrul Abit.

Diketahui, hingga saat ini untuk Provinsi Sumatera Barat masih belum ditemukan satupun kasus positif COVID-19.

Berdasarkanp data pantauan terbaru dari gugus tugas percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat tercatat, sebanyak 438 warga Sumbar yang masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP), kemudian 28 orang tercatat sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dengan jumlah yang sudah diperiksa sebanyak 34 orang. Enam diantaranya hasilnya negatif COVID-19, sisanya masih dalam pemeriksaan dan menunggu hasil uji laboratorium keluar. (relis)