Padang – Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyikapi adanya permintaan donasi oleh Labor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) untuk pemeriksaan swab. Menurutnya, penggunaan anggaran itu ada mekanismenya.
“Orang minta donasi silahkan, kalau kaitan dengan Pemprov, maka tadi sudah kita bicarakan untuk permintaan pada 2021,” ungkap Mahyeldi, Selasa (3/8) usai mengikuti rapat di DPRD Sumbar.
Dikatakannya, tahun anggaran sebelumnya mekanisme pencairan anggaran untuk bantuan Labor Unand juga sama. “Kemarin itu memang mekanismenya seperti itu. 2020 juga seperti itu, diproses sesuai permintaan. Pada 2020 ada yang menjadi hutang,” ulasnya.
Dikatakannya, dana bantuan itu tergantung agaran. Semuanya sudah dibahas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), rektor dan pak Andani.
“Semuanya melalui mekanisme. Semuanya melalui pembicaraan. Semua yang terkait,” ujarnya.
Terkait donasi, katanya mau minta kesana kemari silahkan. Selama ini Pemprov Sumbar selalu bantu juga. “Saya di Padang juga saya bantu. Di provinsi juga bantu. Cuma karena mekanisme,” ulangnya.
“Sekarang langkah-langkah berikutnya kita bicarakan. Saya bertemu dengan rektor. Kalau ada yang bilang tidak peduli, silahkan saja,” timpalnya.
Menurutnya, mekanisme anggaran itu penting. Karena banyak kepala dinas yang berususan dengan hukum, ketika pencairan anggaran tidak sesuai aturan.
“Teman-teman di pemerintah daerah juga manusia. Kalau bicara masalah, kita semuanya sama bekerja. Jangan merasa kita paling inilah, semua kita sama, kalau ada kurang-kurangnya kita kita manusia,”pungkasnya. (104)
