Usai Operasi Pengangkatat Proyektil Peluru, Begini Kondisi Perwira Polisi Terlibat Narkoba di Pekanbaru

ilustrasi

Pekanbaru – Setelah menjalani rangkaian operasi untuk mengeluarkan proyektil peluru dari tubuhnya, kondisi oknum polisi berpangkat perwira yang terlibat penyelundupan 16 kilogram sabu di Kota Pekanbaru, Riau mulai membaik.

“Kondisi terakhir stabil dan sehat, kita sudah menyelesaikan operasinya tadi,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau AKBP Drg Agung, Senin (26/10).

Dikatakan AKBP Agung, operasi pengangkatan proyektil dilakukan di bagian punggung. “Yang bersangkutan mengalami dua luka tembak yaitu satu luka tembus dan satu luka dalam. Saat ini sedang menjalani perawatan pasca operasi,” ungkapnya.

Terkait lama perawatan yang akan dijalani IZ, AKBP Agung menjelaskan, saat ini keputusan itu tergantung dokter yang bertanggung jawab. “Kendati demikian, biasanya perawatan pasca operasi selama 5 sampai 7 hari,” jelasnya.

Saat ini mantan polisi berpangkal Kompol itu dirawat inap di ruang khusus tahanan. Terkait yang bersangkutan telah menjalani tes urine, AKBP Agung belum bisa memberikan keterangan pasalnya akan disampaikan pihak terkait.

Sebelumnya, Bumi Lancang Kuning dikagetkan dengan aksi kejar-kejaran antara polisi dan kurir narkoba di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Jumat (23/10). Akhir dari pelarian, Imam yang berperan mengemudikan mobil dilumpuhkan tim Reserse Narkoba Polda Riau dengan timah panas karena mencoba lari bersama rekannya Hendry Winata.

Dalam aksi tersebut, Imam yang membawa mobil Blazer BM 1306 VW bersama Hendry Winata membawa dua tas ransel yang berisi 16 kilogram narkotika jenis sabu. (411)