Unand akan Terapkan Revitalisasi Pendidikan Vokasi

Rektor Unand, Prof. Tafdil Husni menyalami salah satu lulusan pada Wisuda I Unand tahun 2019 dari jenjang D3 dan S1, Sabtu (23/2) di auditorium kampus tersebut. 

PADANG-Masalah pengangguran memang masih menjadi momok di negeri ini. Tidak hanya bagi yang berpendidikan rendah, lulusan perguruan tinggi pun juga diancam tak bisa memiliki pekerjaan setelah tamat belajar. Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Andalas (Unand), Prof. Tafdil Husni, menyebut bahwa revitalisasi pendidikan vokasi akan diterapkan di kampus Limau Manis ini untuk meningkatkan kompetensi lulusan.

“Ini kebijakan baru pemerintah, revitalisasi pendidikan vokasi,” katanya Tafdil, usai memimpin Rapat Wisuda I Diploma III (D3) dan Strata 1 (S1), Sabtu (23/2) di Auditorium Unand.

Revitalisasi pendidikan vokasi merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan hal ini, kata Tafdil, di Unand dalam upaya revitalisasi ini, lulusan sarjana D3 akan masuk ke lapangan industri. Hal ini juga telah didukung dengan telah adanya kesepakatan antara pemerintah dan 2000 perusahaan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi.

Diketahui juga, revitalisasi lembaga pendidikan akan dilakukan melalui berbagai hal seperti penajaman kurikulum berbasis kebutuhan pasar, penataan bidang keahlian/program studi, penyusunan modul dan pemenuhan kebutuhan dosen. Selain itu, khusus di bidang maritim, pemerintah akan membuat politeknik baru yang fokus di sektor perikanan. Selain bidang maritim, beberapa politeknik baru akan dibuat di sektor pariwisata dan pertanian.

Selain itu, Tafdil juga mengatakan, dengan semakin kencangnya arus globalisasi, akses pun semakin banyak dan mudah didapat. Hal ini pun katanya bisa menjadi modal mahasiswa untuk mencari peluang ke luar negeri.

“Di era digital ini, mahasiswa harus lebih aktif sendiri, karena pihak kampus belum mampu mewadahi. Pada bagian tertentu, misal bakatnya yang bisa membantu mahasiswa itu dalam mempelajari teknologi,” katanya.

Ia juga mengatakan, upaya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa juga terus dilakukan, salah satunya dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga ini berada di bawah Badan Seleksi Nasional (BSN). Menurut Tafdil, dengan adanya lembaga itu maka lulusan pun juga siap untuk terjun ke dunia pekerjaan. Selain dengan pihak kampus tetap mengupayakan kesiapan lulusan dengan terus melatih serta mengembangkan jiwa enterpreneur mahasiswa.

Kemudian, katanya, revisi kurikulum juga dilakukan di Unand. Karena menurutnya hal ini perlu dilakukan seiring dengan teknologi yang terus berkembang.

“Tidak saja mahasiswa, lulusan pun juga harus tetap dan terus belajar. Tingkatkan skill komunikasi dan skill teknologi,” pungkasnya.

Adapun diketahui juga, Unand pada Sabtu kemarin mewisuda sebanyak 1.079 lulusan dari jenjang D3 dan S1. Ada 15 fakultas yang mewisuda lulusannya, diantaranya memiliki jumlah lulusan terbanyak dibanding fakultas dan jurusan lain, yakni Fakultas Hukum dari jurusan Imu Hukum dengan jumlah 92 lulusan, kemudian Fakultas Ekonomi, yang pada jurusan manajemen melahirkan 68 lulusan. Diikuti kemudian dari Fakultas Peternakan, dari jurusan Peternakan sebanyak 62 lulusan.

Sehari sebelumnya Unand juga melepas sebanyak 414 lulusan program profesi, spesialis, magister dan doktor pada wisuda ke-1 tahun 2019. Dari jumlah lulusan, 13 diantaranya adalah dari jenjang Doktor (S3). (Wahyu)