UIN IB Padang Diamanahkan Jadi Tuan Rumah OASE 2023

Dekan FTS, Nurus Shalihin ketika mengunjung Stand OASE UIN Padang, bidang Literasi dan Inovasi Teknologi.

BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang diamanahkan menjadi tuan rumah Olimpiade Agama Saint dan Riset (OASE) tahun 2023. Ivent ini akan menghadirkan ribuan peserta dari lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Alhamdulillah. Ini keputusan dari rapat Forum Dekan Fakultas Sait dan Teknologi (FST) di lingkungan PTKI se Indonesia, kita diamanahkan jadi tuan rumah,” ujar Dekan Fakultas Saintek, Nurus Shalihin, Ph.D, usai rapat di Dekanat Fakultas Saintek UIN Ar-Raniry, Jumat (26/11).

OASE adalah ivent bergengsi yang menghadirkan riset mahasiswa di berbaga bidang keilmuan. Terdapat delapan kelompok lomba; Sains, Karya Inovasi, Bussines Plan, Debat Ilmiah, Qiratul Qutub, Fahmil Quran.

“Kita rencanakan dengan maksimal, agar memiliki impresi dan dampak nyata bagi kampus dan perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan visi dan misi fakultas Sains dan Teknologi,” ujar doktor jebolan UKM Malaysia ini.

OASE Aceh 2021 diikuti 184 perguruan tinggi dengan 23 Cabang lomba, dengan peserta 2.955 mahasiswa aktif. Beragam hasil riset diperlombakan, dari yang sederhana hingga yang rumit. Peserta yang diberikan kesempatan untuk ikut secara luring (luar jaringan), hadir ke kampus UIN Ar Raniry, adalah finalis Karya Inovasi. Pada bidang ini, cabang lomba Literasi dan Inovasi Teknologi; Nanoteknologi dan Produk Kesehatan; Produk Halal dan Ketahanan Pangan; Iklim, Limbah, dan Sumber Daya Terbarukan; Sosial Keagamaan; Media Pembelajaran; Desain dan Arsitektur Islami; Astronomi/Ilmu Falak; Robotik dan Programming; dan Karya Tulis Al-Quran.

Menurut Shalihin, OASE adalah ajang bergengsi bagi mahasiswa di PTKIN. Menunjukkan fakta kemajuan dan pengembangan keilmuan dan penyaluran bakat serta minat mahasiswa. UIN IB Padang harus memberikan warna yang berbeda.

“Konsep yang ditawarkan mesti memiliki warna baru, seperti kajian kearifan lokal (lokal wisdom), penggalian adat dan budaya. Agar OASE lebih dekat dengan persoalan yang dihadapi masyarakat. Teknologi tepat guna, sesuai budaya, serta terjangkau jika diproduksi massal,” ungkap Shalihin.

Segera kita rapatkan barisan, membentuk tim kecil, selanjutnya tim permanen baik sebagai panitia maupun sebagai tuan rumah,” tambah putra Lasi ini.

Banyak Evaluasi

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kontingen OASE UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Abdullah Khusairi, MA turut mendukung atas amanah yang diberikan Forum Dekan Fakultas Sains dan Teknolog se Indonesia.

“Ini moment penting bagi kita di UIN IB Padang, mari siapkan dan berbenah. Bersiap menyambut secara berkesan untuk para peserta lomba dan menyiapkan peserta tuan rumah secara total,” ungkap Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang ini.

Khusairi menyatakan akan memberikan rekomendasi berdasarkan proses dari awal peserta dari UIN IB Padang. Mulai dari seleksi peserta, pelatihan, pendanaan, sarana pendukung, perlu dukungan penuh dalam bentuk kebijakan dan fokus terhadap capaian prestasi.

“Kita segera evaluasi dan segera memberi rekomendasi agar OASE UIN Imam Bonjol Padang memberi warna berbeda. Pandemi tak boleh jadi alasan. Hanya saja, kita tak bersiap dari awal tahun. Persiapan satu bulan menjelang lomba, hasilnya tentu saja berbeda dengan yang sudah serius sejak beberapa bulan sebelumnya,” paparnya.

Sejak berita ini dituliskan, peserta OASE UIN IB Padang masuk ke babak final adalah Lomba Fisika, Debat Bahasa Inggris, Literasi dan Inovasi Teknologi, Da’i Mahasiswi, Fahmil Alquran, Debat Bahasa Arab.

Pelatih dan Pembina OASE UIN IB Padang, Dr. Sheiful Yazan, M.Si menyatakan optimis beberapa medali bisa dibawa pulang. “Kita sudah maksimal dalam waktu yang sempit. Dua tahun lagi kita akan maksimalkan dari berbagai sisi. Dukungan kebijakan adalah kuncinya,” tutup Kang Iful, demikian ia akrab disapa. (*)