UBAH LAKU; Jaga Diri dengan Doa dan Tidak Takabur 

Kameramen berita TVRI Sumatera Barat, Atvriandi. (ist)

Oleh Yuniar

SEBAGAI kameramen berita dan video jurnalis di TVRI Sumatra Barat, aktivitas Atvriandi tentu tak lepas dari bertemu banyak orang. Di era Pandemi Covid-19 ini otomatis dia juga harus ekstra menjaga diri dari kemungkinan terjangkit Virus Corona.

Selain tetap rutin olahraga dan mengonsumsi makanan sehat serta bergizi seimbang, dia juga tak lupa mematuhi protokol kesehatan, yaitu 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. “Demi kesehatan diri kita, keluarga, dan teman-teman, saya selalu mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya saat ditanya kiat menjaga diri dari Virus Corona.

Dalam aktivitasnya, At-sapaan akrabnya—juga tak mau menyentuh yang tak perlu disentuh. Semuanya tentu demi menghindari kemungkinan masuknya virus lewat sentuhan di tangannya. Demi menghindari itu, dia sering mencuci tangan.

Lebih dari itu, menurut pria kelahiran Padang, 22 Juli 1983 ini, jangan pernah ada kesombongan atau takabur di dalam diri. Kesombongan justru hanya akan menjadi petaka. “Jangan sombong atau merasa kuat. Jangan pernah di dalam hati mengatakan tidak akan terkena Covid-19. Tapi, mental dan semangat harus tetap terjaga, sehingga terhindar dari virus tersebut,” ulasnya lagi.

Dia sendiri beruntung dikelilingi orang-orang yang sudah paham dan mengerti tentang pentingnya menjaga diri dari Virus Corona dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Sebagai contoh, dulu sebelum pandemi, berjabat tangan saat berjumpa teman dan relasi adalah sebuah kebiasaan yang sudah membudaya. Kini, semuanya telah diganti, karena mereka menyadari pentingnya menjaga jarak.

“Sekarang ketemu narasumber atau teman, pakai salam Covid dengan menjaga jarak. Alhamdulillah, semua sudah maklum untuk selalu menjaga diri sendiri,” papar pria yang memulai karir di televisi tersebut sejak tahun 2006.

Terlepas dari semua itu, At berpesan agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dia pun selalu berdoa, memohon agar dilindungi dan terhindar dari virus atau penyakit apapun.

Garda terdepan

Sementara itu, Ketua Umum PWI, Atal S. Depari saat berada di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, di Jakarta, Jumat (10/4) mengingatkan hal serupa. “Saya bangga sekali wartawan sekarang ini bisa menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi Covid-19, tapi saya mengingatkan harus mengutamakan kesehatan, mengutamakan kondisinya. Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan,” katanya.

Disamping itu, Atal juga meminta kepada seluruh organisasi wartawan agar terus mengingatkan kepada seluruh anggotanya tetap menjalankan prosedur peliputan yang benar saat pandemi Covid-19.

Ia menyatakan, mulai sekarang ini segala macam kegiatan peliputan sudah dibatasi sesuai prinsip physical distancing. Oleh sebab itu, lanjut Atal, diharapkan kegiatan peliputan yang sebelumnya masih mengundang banyak wartawan sehingga menimbulkan kerumunan untuk dihindari selama pandemi Covid-19. “Beberapa waktu lalu, karena diundang atau apa, temen-temen wartawan masih bergerombol. Ketika kita kampanye social distancing masih berkumpul, begitu juga di beberapa daerah,” pungkasnya.(*)