Tingkatkan Kualitas Wartawan, PWI Sumbar Gelar UKW ke-17 di Bukittinggi 

BUKITTINGGI – Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Barat (PWI Sumbar) menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-17 yang dilaksanakan bagi 24 wartawan, melalui ujian itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan.

Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus mengatakan UKW di Bukittinggi menjadi uji kompetensi yang ketiga yang dilakukan di luar Kota Padang dengan bantuan dari pemerintah setempat.

“Sebelumnya telah dilakukan di Solok dan Pesisir Selatan, dan menjadi UKW ke-17 yang diselenggarakan oleh PWI Sumbar,” kata Heranof di Bukittinggi, Jumat.

Menurutnya, angka pertumbuhan keberadaan wartawan di Indonesia termasuk dalam kategori tinggi sejauh ini hingga perlu dilakukan uji kelayakan dan teruji bagi pewarta.

“Dewan Pers mencatat ada sekitar 44.000 media yang ada di Indonesia, UKW menjadi langkah paling tepat untuk mencetak wartawan yang teruji dan kompeten,” kata dia.

Sekjen Dewan Kehormatan PWI Pusat, Sasongko Tedjo menyebut UKW yang diselenggarakan oleh PWI seluruh daerah telah mencapai angka 536 dengan melibatkan 20.000 pewarta.

“Angka kelulusannya cukup tinggi yaitu sebesar 90 persen, anggota PWI seluruh Indonesia saat ini tercatat sekitar 15.000, UKW dilakukan seperti halnya rekontruksi pekerjaan wartawan sehari-hari, jadi ujian ini sebenarnya mudah dijalani oleh pewarta,” kata dia.

Ia mengatakan, UKW juga bisa dijadikan landasan kuat bagi Pemerintah Daerah untuk menyeleksi dan menghindari wartawan yang tidak jelas.

“Ini semacam seleksi alami, kepada pemerintah kami juga meminta agar bantulah kami untuk membantu anda, serta bersikap tegas kepada wartawan,” ujarnya.

Sementara Setdako Bukittinggi, Martias Wanto yang membuka secara resmi UKW menyampaikan harapannya agar semua peserta bisa lulus kompetensi dan kembali menjadi wartawan yang menebarkan informasi terukur dan akurat khususnya di Bukittinggi.

“Semoga semua peserta lulus dengan nilai terbaik, kita saling membutuhkan informasi, mari kita bina kemitraan yang terukur dan berimbang dan mampu menangkis info bohong dan hoax,” harapnya.(