Tinggi, Angka Sarjana Menganggur di Tanah Datar

ilustrasi.sukabumiupdate.com

BATUSANGKAR – Persentasi sarjana menganggur cukup tinggi di Tanah Datar. Badan Pusat Statistik (BPS) Tanah Datar mencatat sepanjang 2018 lalu ada 20,80 persen angka pengangguran.

“Angka ini berdasarkan tingkat pendidikan pada hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun lalu,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik Tanah Datar M. Hudaya pada pers di Batusangkar, Minggu (23/2).

Ia menyebut berdasarkan persentase pengangguran terbuka di samping sarjana pengangguran juga berasal dari masyarakat tidak sekolah 18,26 persen, tamat SMP 17,49 persen, SMA 16,80 persen, diploma 13,38 persen, SMK 13, 26 persen.

Dijelaskannya, pada survey Sakernas itu dari 250.914 orang berusia di atas 15 tahun, diantaranya sebanyak 172.880 orang penduduk kelompok angkatan kerja.

Dari jumlah 172.880 itu, ada 166.215 orang yang sudah memperoleh pekerjaan, sedangkan 6.665 orang lainnya masih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

Sementara, sebanyak 78.034 orang penduduk berusia di atas 15 tahun lainnya termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja yang terbagi ke dalam tiga kelompok kegiatan.

Dimana 41.667 orang mempunyai kegiatan utama mengurus rumah tangga, 24.700 orang mempunyai kegiatan utama bersekolah dan 11.717 orang lainnya mempunyai kegiatan yang beragam mulai sakit, menganggur, penduduk usia tua dan sebagainya.

Menurutnya, dalam komposisi angkatan kerja terbanyak adalah penduduk laki-laki. Sementara penduduk berumur diatas 15 tahun masih berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah. Dimana dari 166.215 orang penduduk yang bekerja ada 72.659 orang atau sekitar 43.71 persen dinantaranya berpendidikan SD.

Sekaitan tentang sensus penduduk 2020, Hudaya mengatakan sebagai agenda nasional yang dilaksanakan sekali dalam sepuluh tahun, BPS akan menggunakan data Dukcapil sebagai data dasar.

“Diharapkan akan menghasilkan satu data kependudukan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat beragam kebijakan,” jelas Hudaya.

Menurutnya, sensus ini dilaksanakan dua tahap, sensus penduduk online mulai 15 Februari sampai 31 Maret 2020 dan dilanjutkan sensus wawancara 1 sampai 31 Juli 2020.

Ia berharap agar masyarakat Tanah Datar ikut berperan aktif melaksanakan sensus penduduk 2020 baik online dan secara mandiri. (yusnaldi)