Tim PKM FT Teknik Elektronika UNP Implementasikan Mobile Learning Berbasis Appypie di Limapuluh Kota

Tim PKM FT Teknik Elektronika UNP bersama guru-guru MGMP TIK Kabupaten 50 Kota. (ist)
Tim PKM FT Teknik Elektronika UNP bersama guru-guru MGMP TIK Kabupaten 50 Kota. (ist)

LIMAPULUH KOTA – Tim PKM FT Teknik Elektronika UNP implementasikan model mobile learning berbasis Appypie sebagai inovasi media pendidikan bagi guru-guru MGMP TIK Kabup. 50 Kota.

Kegiatan ini diselenggarakan sejak 16-18 September 2021 (Luring) dan berakhir pada 19-30 September 2021 (Daring). Kegiatan ini dilaksanakan secara luring selama 3 hari kemudian dilanjutkan dengan tugas terbimbing untuk menyelesaikan produk berupa media pembelajaran berbasis mobile menggunakan Software Appy Pie.

Tim terdiri atas Dr. Yeka Hendriyani (Ketua) dan Dr. Hansi Effendi, Geovanee Farell, Vera Irma Delianti, sebagai anggota. Di samping itu, tim ini bergabung bersama para narasumber, di antaranya Donny Novaliendry, Dr. Dedy Irfan, dan Budiman.

Para guru TIK SMP, SMA dan SMK di Kab. 50 Kota dilatih untuk membuat media pembelajaran berbasis mobile menggunakan Software Appy Pie.

“Objek (khalayak sasaran) Pengabdian Kepada Masyarakat kami ini antara lain guru-guru TIK SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten 50 Kota, yang berasal dari 20 (dua puluh) dan diantaranya terdiri atas 18 orang guru SMP, 1 orang guru SMAN, dan 1 orang guru SMKN di Kabupaten 50 Kota,” sebut Dr. Yeka Hendriyani.

Lebih lanjut, Yeka menambahkan, permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua MGMP TIK Kabupaten Limapuluh Kota Sanca Sartika.

Beberapa masalah yang dihadapi mitra saaat ini adalah rendahnya kemampuan IT, rendahnya kompetensi, dan rendah dalam menggunakan bahan pengajaran.

Hal ini disinyalir karena kurangnya waktu dan biaya untuk meningkatkan kompetensi dibidang IT, apalagi untuk guru-guru senior.

“Kegiatan PKM kali ini sesuai dengan bidang ilmu ketua pengabdi. Kegiatan yang dilakukan salah satunya pelatihan pengembangan e-modul menggunakan software Kvisoft Flipbook Maker,” tambah Yeka.

Menurut Sanca Sartika, ketua MGMP TIK Kabupaten Limapuluh Kota, saat ini sekitar 20 persen guru-guru yang tergabung dalam MGMP TIK Kecamatan Harau sudah menggunakan komputer dalam proses pembelajaran tetapi media yang digunakan baru power point dan aplikasi Ms. Office lainnya.

Saat ini, pengetahuan dan keterampilan guru-guru MGMP TIK Limapuluh Kota masih terbatas dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia. Padahal di era sekarang ini, anak-anak pada umumnya telah mengenal gadget.

Selain itu, menurut salah seorang guru SMP Negeri 3 Kecamatan Harau, siswa kini cenderung malas disuruh membaca buku di pustaka. Siswa lebih tertarik dengan materi-materi digital yang bisa diakses bebas di internet baik berupa teks, gambar ataupun video.

“Untuk itu, solusi yang kami tawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan e-modul menggunakan App Builder Appy pie software dengan menggabungkan teks dan video dalam sebuah file sehingga tersedia media pembelajaran yang lebih inovatif,” tutup Yeka. (benk)