Tim Gabungan Lakukan Sidak Kelangkaan Gas Tabung Melon di Payakumbuh

Payakumbuh – Kelangkaan gas kembali terjadi di Kota Payakumbuh. Sejak seminggu terakhir, gas elpiji tabung 3 Kg atau gas subsidi untuk masyarakat miskin hilang di pasaran. Ibu rumah tangga dan sejumlah pedangan kecil memekik mencari gas. Bahkan banyak dari mereka yang sudah mengadukan hal ini kepada kepala daerah.

Menyikapi hal ini, Satpol-PP bersama tim gabungan yang terdiri dari Polri, Bagian Perekonomian, Perdagangan serta Pertamina melakukam inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen elpiji yang ada di Kota Payakumbuh. Tim itu menyigi apa yang terjadi sebenarnya. Sehingga membuat gas elpiji tabung 3 Kg ini langka di pasaran.

Plh. Kasat Pol-PP dan Damkar Kota Payakumbuh Dewi Novita, memimpin langsung sidak yang dilaksanakan Rabu (24/5). Agen elpiji PT. Kelok Sembilan Gemilang di Jalan Imam Bonjol No. 48 Kelurahan Padang Datar, Kecamatan Payakumbuh Barat, menjadi lokasi pertama yang didatangi tim sidak itu. Mantan camat Payakumbuh Timur itu dibuat Tabik rabo begitu sampai di lokasi. Pasalnya, selain karena harus menunggu lama petugas gas di agen tersebut, juga tim gabungan mendapati racun api yang telah lama kadaluarsa dan hanya terdapat satu unit saja.

Selain itu, tim gabungan juga mendapati di bak tes kebocoran yang berfungsi untuk memeriksa kebocoran tabung gas juga tidak terdapat air seperti seharusnya keberadaan bak itu. Bahkan tim juga mendapati agen menjual langsung gas ukuran 3 Kg itu kepada masyarakat, kondisi itu juga diakui oleh petugas disana.

“Kita mendapat informasi bahwa sejak tiga pekan terakhir terjadi kelangkaan gas ukuran 3 Kg di Kota Payakumbuh. Sehingga kita bersama tim gabungan sejak kemarin telah melakukan sidak ke sejumlah agen yang ada di Kota Payakumbub ini. Dan kita menemukan sejumlah keganjilan di berbagai tempat terkait gas ini,” ujar Dewi.

Menurutnya, dari sidak yang dilakukan hari ini, telah ditemukan sejumlah hal. Dimana racun api yang telah lama kadaluarsa dan hanya terdapat satu unit saja. Selain itu bak tes kebocoran yang berfungsi untuk memeriksa kebocoran tabung gas juga tidak terdapat air seperti seharusnya. Dan hal ini merupakan bentuk perlanggaran terhadap keselamatan.

Tidak sampai disitu saja, tim juga mendapati agen yang langsung menjual langsung gas ukuran 3 Kg kepada masyarakat serta petugas admin yang tidak dapat menginformasikan data 29 pangkalan gas elpiji dari PT. Kelok Sembilan Gemilang ini. “Kita temukan begitu banyak pelanggaran sejak dilakukan sidak ini. Nanti kita akan buat laporannya, untuk segera dilakukan penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan ini,” tambahnya.

Sementara dari data pangkalan gas elpiji dari PT. Kelok Sembilan Gemilang, yang diinformasikan petugas admin diketahui sejumlah pangkalan dari PT. Kelok Sembilan Gemilang ini berada di SPBU. Yakni di SPBU di Kelurahan Parit Rantang dan di Kelurahan Sawah Padang. Terkait keberadaan pangkalan gas elpiji di SPBU, perwakilan Pertamina menyebutkan hal tersebut boleh sepanjang aman dan dikerangkeng.

Dewi juga mencecar petugas PT. Kelok Sembilan Gemilang untuk memastikan apakah Pangkalan yang telah terikat kontrak dengan PT bersangkutan fiktif atau tidak. “Kita akan melakukan cek kelapangam terkait nama-nama pangkalan yang disebutkan oleh petugas PT. Kelok Sembilan Gemilang tadi, apakah fiktif atau tidak. Sehingga semuanya menjadi jelas dan clear. Apalagi kelangkaan gas yang terjadi ini, harus segera diatasi agar masyarakat dan pedagang kecil tidak terus menjerit,” pungkas Dewi. 207