Terpapar Covid dari Khitanan? Ini Klarifikasi Mawardi dan Baznas

dr. Mawardi. (antara)

PADANG PANJANG -Ketika informasi positif covid yang menimpa mantan Wakil Walikota Padang Panjang dr. Mawardi dan istrinya menyebar, sejumlah pihak kemudian coba mengira-ngira dari mana keduanya terpapar. Ada yang kemudian mengaitkan dengan kegiatan khitanan massal gratis di tempat praktek dokternya pekan lalu.

Agar tidak menjadi isu liar, Mawardi maupun pihak Baznas selaku penyelenggara kegiatan khitanan massal itu memberikan klarifikasi. Kedua pihak menyatakan bahwa khitanan massal itu dijalankan sesuai protokol kesehatan covid.

“Perlu saya sampaikan bahwa khitanan itu menggunakan protokol kesehatan. Saya dan teman-teman medis menggunakan baju hazmat, masker, pelindung wajah dan sarung tangan. Saya merasa tidak terpapar dari peserta khitanan itu,” kata Mawardi via telpon seluler, Selasa (23/6) sore.

Menurut Mawardi, bukan hanya saat khitanan massal itu, protokol kesehatan juga diberlakukannya ketika melayani pasien lainnya. Setiap pasien yang datang juga harus menggunakan masker, jaga jarak dan harus cuci tangan.

Ketua Baznas Padang Panjang H. Aswir Rasyidin secara terpisah juga menjelaskan bahwa protokol kesehatan diberlakukan dalam kegiatan khitanan massal itu. Protokol kesehatan tidak hanya dijalankan dr. Mawardi dan tenaga medis lain, tetapi juga peserta dan orangtua serta panitia.

“Meski namanya khitanan massal namun jangan dibayangkan ada kerumunan banyak orang. Agar tidak berkerumun, kegiatan dilaksanakan 5 hari, setiap hari 20 orang. Itupun jamnya diatur,” terang Aswir.

Khitanan massal gratis yang sudah menjadi agenda tahunan baznas itu sedianya diadakan pertengahan ramadhan lalu. Namun karena kondisi covid-19, maka baru diadakan pada era normal baru ini.

“Kita sudah koordinasikan penyelenggaraan kegiatan ini dengan instansi terkait. Jadwal diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumunan, protokol kesehatan dijalankan,” kata Aswir. (Jas)