Tangkal Hoak dengan Gerakan Baca Buku

Sekdaprov Sumbar, Alwis, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Wardarusmen, Duta Baca Sumbar,Mardhiyan Novita MZ, foto bersama usai seminar. Ist

PADANG-Pemerintah provinsi Sumbar, melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar terus menggalakkan budidaya membaca di tengah masyarakat. Apalagi saat ini banyak beredar isu hoaks yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Dengan membaca dan punya referensi yang jelas, tentu masyarakat kita tidak akan dengan mudah termakan isu. Ketika oknum tak bertanggung jawab menyebarkan sebuah informasi yang tak benar, masyarakat kita tidak akan memercayainya. Berbagai hal negatif dari pesan tidak benar itu bisa ditangkal dengan cepat,” kata Sekdaprov Sumbar, Alwis, pada Singgalang usai membuka seminar kegiatan dukungan duta baca provinsi Sumbar, Senin (30/9) di Perpustakaan Daerah Sumbar Jalan Dipenogoro No. 4 Padang.

Dijelaskannya, berdasarkan Penelitian Perpusnas melalui kegiatan kajian Kegemaran membaca pada 2018 terhadap 7 kabupaten/kota dengan 700 responden, Sumatera Barat menempati posisi kegemaran membaca sekitar 44,4 %, yaitu kota Padang dan Padang Panjang yang memang terbukti dengan pencanangan kota Literasi.

“Besar harapan kami Sumatera Barat dapat menempati posisi 5 lima besar dalam hal minat baca karena para tokoh-tokoh pendidikan lahirnya dari ranah minang ini. Di tangan bapak/ibu semualah kami tumpangkan hal tersebut,” ujar Alwis.

Menurutnya, dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa, program literasi terus digiatkan oleh berbagai kalangan baik pemerintah, pustakawan, budayawan, sastrawan seniman maupun masyarakat lainnya. Hal ini selaras dengan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada pasal 2 telah mengamanatkan “Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat, yang dilelola secara professional, dan terbuka bagi semua kalangan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat,” terang Alwis.

Saat ini Sumatera Barat sedang berupaya menggeliatkan literasi di tengah masyarakat untuk menjadi pemicu generasi muda agar ikut terlibat aktif dalam perkembangan literasi.

“Dasar utama kegiatan ini adalah membaca dan menulis yang akan melahirkan semangat dan budaya gemar membaca yang dapat merubah mindset bahkan pola kehidupan,” ujarnya.

Pada hari ini, perpustakaan dapat mengambil peran bukan saja sebagai pusat informasi dan tempat membaca buku. Namun, lebih dari itu perpustakaan dapat bertransformasi menjadi tempat dalam pengembangan diri masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan kami setelah kegiatan Seminar ini perpustakaan yang bapak/ibu kelola dapat berubah menjadi pusat kegiatan masyarakat. Tentunya dengan berbagai program yang literasi, tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan jumlah kunjungan serta melahirkan penggiat-penggiat guna memasyarakatkan budaya gemar membaca masyarakt,” kata Alwis lebih jauh.

Sementara, Kepala Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Sumbar, Wardarusmen mengatakan seminar kegiatan dukungan duta baca provinsi Sumbar itu diikuti 50 peserta. Mereka terdiri dari pejabat fungsional pustakawan dan pengelola perpustakaan umum provinsi, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi. Kemudian perpustakaan sekolah, perpustakaan nagari, desa, kelurahan dan para penggiat literasi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi pergerakan kegiatan pembudayaan kegemaran membaca di daerah agar semakin semarak. Menumbuh kembangkan inisiatif para pustakawan dan pengelola perpustakaan, agar membuat model kampanye kegemaran membaca ditempatnya masing-masing. Meningkatkan kegemaran membaca dan meningkatkan jumlah public figure atau role model di seluruh kabupaten/kota se Sumatera Barat,” katanya.

Duta Baca Provinsi Mardhiyan Novita, M.Z., pada kesempatan itu memaparkan materi tentang Tantangan Gerakan Literasi dalam Menghadapi Masyarakat Informasi 5.0.

Narasumber lainnya adalah Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi, Penggiat Tanah Omba Yusrizal KW, Dosen Ilmu Perpustakaan Muhammad Fadli, S.Sos, M. I. Kom. 107