Solok  

Tak Kooperatif, Pedagang di Solok Banyak yang Menolak Test Sweb

Juru bicara Gugus Covid penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kota Solok, Nurzal Gustin.(oky)

SOLOK – Hanya 71 pedagang di Kota Solok yang bersedia menjalani tes swab. Selebihnya menolak dengan berbagai alasan.

Informasi yang topsatu.com himpun, awalnya Pemko Solok melalui tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 menargetkan sebanyak 200 sampai 250 pedagang akan menjalani test swab tersebut, Selasa (23/6).

Juru bicara Gugus Covid penanggulangan Covid-19 di Kota Solok, Nurzal Gustin mengatakan bahwa tidak terlaksananya pengambilan Swab sesuai yang direncanakan, disebabkan karena pedagang tidak mau bekerjasama (kooperatif)

Dikatakannya, pengambilan Swab pedagang tersebut merupakan tindak lanjut pencegahan penularan virus Corona di Pasar Raya Solok dan daerah sekitarnya pasca ditetapkannya seorang pedagang positif Covid-19 Kota Solok pada Sabtu 20 Juni 2020 kemaren.

“Bicara terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Solok, pada hari ini tercatat terjadi penambahan PPT sebanyak 7 orang,” katanya.

Dengan demikian total akumulasi PPT sampai hari ini adalah 1.889 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 1.824 orang. Sedang dalam pemantauan sebanyak 65 orang.

Untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) tidak terjadi penambahan, dengan demikian total akumulasi ODP di Kota Solok berjumlah 147 orang, yang telah selesai pemantauannya sebanyak 142 orang, dan ODP yang masih dalam pemantauan sebanyak 5 orang.

Untuk Pasien Dalam Pantauan (PDP) berjumlah 7 (tujuh) orang dan dinyatakan negatif setelah melakukan test PCR Swab.

Sementara itu sampai hari ini total akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Solok masih sebanyak 2 (dua) Orang, satu diantaranya sudah sembuh dan 1 orang lainnya masih menjalani perawatan atau diisolasi di BPP Padang. (oky)