Suwirpen Suib Imbau Masyarakat Wujudkan Sumbar yang Ramah

Dia juga menghimbau agar tak ada pungutan parkir ilegal. Apalagi dengan tarif yang jauh lebih mahal dari kebiasaan. Hal seperti ini, menurut Hendra sering terjadi di saat musim liburan. Salah satunya libur lebaran.

“Jangan sampai kita memberikan kesan buruk. Ciptakan kesan yang baik dan ramah sehingga wisatawan banyak datang. Nanti yang diuntungkan dari banyaknya wisatawan datang kan masyarakat juga,” ujarnya.

Pariwisata, kata Suwirpen, merupakan salah satu sektor prioritas Sumbar. Perbaikan beberapa tempat wisata gencar dilakukan. Sekaligus pula promosi optimal untuk beberapa tempat wisata baru. Hasilnya sekarang beberapa tempat wisata Sumbar menjadi terkenal. Saat liburan lebaran, kata dia, merupakan salah satu momen yang tepat untuk menyukseskan kunjungan para wisatawan ini.

Namun Suwirpen menilai kesuksesan sektor wisata tak cukup hanya dengan memperbaiki tempat wisata dan promosi saja. Namun lebih utama pula adalah keramahan. Keramahan daerah tersebut menjadi salah satu hal yang menentukan kenyamanan para wisatawan dan menjadi kunci kesuksesan sektor pariwisata.

Dia mengatakan saat ini sudah ribuan perantau yang sudah sampai ke Sumbar. Mereka memanfaatkan waktu libur lebaran untuk pulang kampung dan bersilaturahmi dengan para sanak kerabat.

Di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), tercatat sudah ada puluhan ribu perantau mendarat di Sumbar. Jumlah ini terbilang sangat banyak. Hal ini, kata dia, menjadi keuntungan untuk Sumbar.

“Semakin banyak perantau yang pulang ke Ranah Minang dan semakin banyak wisatawan yang datang maka akan semakin baik ekonomi Sumbar,” ujarnya.

Para pendatang ini akan menghabiskan banyak uang di Sumbar. Terutama untuk biaya menginap, makan dan berbelanja. Alhasil semakin banyak uang yang beredar di Sumbar, ekonomi pun menjadi bergeliat.(401)