Sutiyoso, Minta Manajemen Semen Indonesia Kerja Maksimal

 

JAKARTA-Komut Semen Indonesia, Sutiyoso berpesan pada jajaran komisaris, direksi perseroan dan anak usaha untuk bekerja maksimal. Ini karena tantangan yang kian berat. Hal itu ia sampaikan saat acara melepas para direksi dan komisaris Semen Indonesia yang habis masa jabatan, di Jakarta, Selasa (3/7) malam.

Acara yang dipadu dengan halal bi halal itu dihadiri semua direksi dan komisaris Semen Indonesia (SI). Hadir komisaris serta direksi anak perusahaan PT Semen Padang, Tonasa, Gresik dan Thang Long Cement. Semua hadir bersama istri.

Dirut SI, Hendi Prio Santoso menyebut, ke depan perseroan menghadapi pasar yang ketat. Ia sudah menerapkan sejumlah strategi dalam memasuki pasar semen. Misalnya, Semen Padang harus fokus menggarap pasar potensialnya yaitu Sumatera. Demikian juga anak perusahaan lain fokus di wilayah pemasarannya.

Malam keakraban itu, menurut salah seorang direksi yang sudah purna bhakti, Johan Samudera, merupakan ikatan batin yang hebat. Ia dan yang sudah pensiun siap dipanggil kapanpun jika diperlukan.

SI tahun ini memang bekerja sangat serius menggarap pasar-pasar potensial. Pasar itu misalnya, pemakaian semen untuk dana desa di seluruh Indonesia. Tentu saja proyek-proyek potensial pada 2018 lainnya seperti tol.
Pasar industri hilir pun mesti digarap. Ini misalnya produk-produk persemenan. Dirut Semen Padang, Yosviandri siap melaksanakan tugas yang diberikan manajemen SI. “Pesan Pak Komut dan Dirut kita catat,”kata dia.

Kinerja Semen Padang Bagus

Dari catatan, laba PT Semen Padang pada 2017 turun dari laba 2016 yang Rp723 miliar, namun kinerja tersebut masih cukup baik dibandingkan rata-rata industri semen nasional.

Untuk 2018, manajemen optimis lebih baik lagi. Ini didukung fakta kinerja dalam group SI lebih baik.
Momentum ini perlu dijaga oleh semua pihak agar gerak ke arah yang sudah baik tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu,” kata Komisaris Werry Darta Taifur yang hadir dalam acara tersebut

Sementara itu Dirkeu Semen Padang, Tri Hartono Rianto menyebut, kinerja perseroan dibanding rerata industri semen nasional relatif bagus.

“Saat ini kita memulai fokus dan tajam ke pasar Sumatera sebagai rumah sendiri,” Yosviandri memberi penegasan atas garis marketing SI.

Direktur Operasional Semen Padang, Firdaus menyebut, dalam memproduksi semen, perseroan ada kendala, kecuali harga batubara yang selalu tinggi. “Batubara lagi mahal-mahalnya,” kata dia.
Meski begitu perseroan bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar dengan kualitas relatif baik. (*)