Survei SBLF, Mahyeldi-Hendri  Menang Pilkada Padang

PADANG – Mahyeldi-Hendri menurut survei Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF) diprediksi keluar sebagai pemenang dalam Pilkada Padang, dengan perolehan suara 63 persen. Jumlah ini bisa bertambah, mengingat ada 6 persen suara masih menyatakan rahasia. Sisanya sebanyak 31 persen, diperoleh Emzalmi Desri.

Menurut Direktur Eksekutif SBLF Edo Andrefson, hasil surveinya melibatkan 800 responden yang tersebar di seluruh kecamatan dan kelurahan. Hasil ini bisa saja berbeda dengan hasil akhir pemilihan.

“Berdasarkan pengalaman kami di survei sebelumnya, kemungkinan berbedanya hanya 10 persen saja. Alhamdulillah selama ini hasil survei kami akurat, di beberapa pilkada yang telah selesai,” katanya kepada wartawan, Jumat (22/6).

Ia mengatakan, untuk Pilkada Pariaman, Genius Umar-Mardison diprediksi menang dengan perolehan suara 47,2 persen, sedangkan pesaingnya Mahyudin – M Ridwan meraih 43,6 persen, dan Dewi Fitri- Pabrisal sebanyak 4,5 persen. Sisanya 4,7 persen masih menyatakan rahasia. Survei melibatkan 500 responden.

Untuk Pilkada Sawahlunto, pasangan Ali Yusuf- Ismed diprediksi menang dengan suara 46 persen. Pesaingnya Deri Asta–Zohirin Sayuti meraih suara 33 persen dan Fauzi Hasan-Dasrial Ery dengan suara 15 persen. Sisanya sebanyak 6 persen menyatakan rahasia. Survei melibatkan 800 responden.

“Survei kami menggunakan metode multistage random sampling,” tuturnya.

Segmentasi warga mau menerima uang ini rata-rata kelas menengah ke bawah dari pendidikan dan pendapatan. Wilayah pinggiran dan karakter penduduk yg homogen. Politik uang ini ibarat hantu, tak tampak namun terasa. Walau sudah ada aturan dan pengawasan, masih sangat mungkin bisa terjadi oleh paslon.

Politik uang ini dimungkinkan bisa dilakukan oleh paslon yang bermodal besar atau paslon yang awalnya berelektabilitas rendah untuk memacu mereka unggul.

SBLF sendiri sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk program bersama edukasi pemilih di 4 kota dalam bentuk sosialisasi dan penyebaran atribut anti politik uang. (hendri nova)