Sungai Harau Meluap, Wilayah Limapuluh Kota Terendam Banjir

Kondisi banjir di Limapuluh Kota. (bnpb)

JAKARTA – Bencana banjir terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (5/9) pada pukul 06.00 WIB. Menurut laporan sementara yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lima Puluh Kota, banjir tersebut terjadi setelah Sungai Harau meluap karena dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan laporan sementara, banjir terjadi di Nagari Taram, Kecamatan Harau dan Nagari Batu Payung di Kecamatan Lereh Sago Halaban. Hasil pantauan melalui udara, beberapa rumah, ruas jalan dan area persawahan terendam banjir.

Hingga saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Limapuluh Kota masih melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, sebagian besar wilayah Sumatera Barat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.

Adapun beberapa wilayah tersebut meliputi, Kepulauan Mentawai (Siberut Utara, Siberut Barat), Lima Puluh Kota (Kapur IX, Gunung Mas, Bukit Barisan), Padang Pariaman (Batang Anai), Kabupaten Solok (Hampir merata di seluruh wilayah kecamatan), Kota Solok, Padang (Koto Tangah), Sijunjung (Sumpur Kudus, Koto Tujuh, Kupitan, IV Nagari, Tanjung Gadang, Sijunjung), Sawahlunto, Pesisir Selatan (Koto IX Tarusan, IV Nagari Bayang, Bayang, IV Jurai), Solok Selatan (Sangir Batang Hari, Sangir Balai Janggo), Dharmasraya (IX Koto, Asam Jujuhan, Koto Besar, Pulau Punjung)

Selain itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang juga dapat meluas ke wilayah Padang Pariaman (Lubuk Alung), Tanah Datar, Payakumbuh, Limapuluh Kota (Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Luhak, Harau, Mungka) dan wilayah di sekitarnya.

Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana. (mat)