Padang  

Sungai di Padang Pariaman Kritis, Segera Prioritaskan Normalisasi

HM. Nurnas

PADANG – Padang Pariaman punya banyak aliran sungai, semestinya bisa memberikan kehidupan bagi masyarakat. Tapi harus dilakukan perawatan dan normalisasi.

Pasalnya ada banyak sungai di Sumbar termasuk di Padang Pariaman telah masuk kategori kritis dan berbahaya.

“Jika tidak mendapatkan penanganan akan berbahaya, baik bagi daerah maupun masyarakat di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Padang Pariaman,” ujar Anggota DPRD Sumbar asal daerah pemilihan Padang Pariaman-Pariaman HM Nurnas, Selasa (23/2) di Padang.

Ada empat sungai yang diamati politisi senior Partai Demokrat Sumbar itu, yakni Batang Sani yang butuh normalisasi dan jika tidak disegerakan bisa meruntuhkan jembatan menjadi mobilitas masyarakat.

“Muaro Tapakis (Tiram) yang sebelah kiri dari Ketaping menuju Ulakan. Kondisinya tebing sudah banyak yang runtuh, dikhawatirkan bisa menggerus bangunan masjid di sebelum jembatan Tiram itu,” ujar HM Nurnas.

Ketiga Batang Mangor yang normalisasinya butuh lanjutan.

“Pekerjaan normalisasinya 2011 arah perbatasan Pariaman dengan Padang Pariaman. Di situ ada sekolah, saya mengkhawatirkan akan merobohkan sekolah tersebut, bahkan daratan sudah banyak jadi sungai,” ujarnya.

Lalu Batang Anai yang di dekat Bendungan Anai. Nurnas mengungkapkan kondisinya sudah meruntuhkan jalan menuju Sikayan Pasie Laweh Lubuk Alung sejak 2014.

“Ini semua tidak pernah jadi perhatian seperti tidak prioritas pada hal jika dibiarkan mengancam hidup orang banyak,” ujar Nurnas.

Khusus di Sungai Batang Sani perlu disurvei Dinas terkait atau balai sungai.

“Dan untuk pembiayaan normalisasi harus memperkencang lobi ke Kementerian PUPR dan DPR RI membidangi infrastruktur,” ujar Nurnas. (rel)