Padang  

Sumbar Targetkan Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2020

PADANG-Sumatra Barat akan berusaha keras untuk bisa menjadi tuan rumah MTQ nasional di 2020. Untuk mendapatkan kesempatan tersebut, maka sarana dan prasarananya harus disiapkan dari sekarang, agar bisa diloloskan Kementerian Agama.

“Secara fasilitas kita di 2020 sudah siap, ditambah dengan daya tampung hotel yang cukup. Jadi tinggal lobi-lobi di Kementerian Agama, agar hasrat menjadi tuan rumah 2020 menjadi kenyataan,” kata Wakil
Gubernur Sumbar Nasrul Abit, setelah membuka rapat kerja LPTQ Sumbar 2018, di Aula Asrama Haji Tabing Padang, Jumat (11/5).

Ia mengatakan, kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak sangat dibutuhkan, agar niat tersebut menjadi nyata. Tanpa kerjasama semua pihak, maka Sumbar tidak akan pernah menjadi tuan rumah MTQ.

Terkait penerapan e-MTQ, ia berharap agar disosialisasikan, dilatih, dan menerapkan e-MTQ dalam pelaksanaan MTQ tingkat Sumbar dan kabupaten/ kota se-Sumbar. Selain itu juga perlu ditetapkan standa rkompetensi dewan hakim, sesuai bidang masing-masing kecuali pada spesialisasi/keahlian tertentu.

“Pelatihan panitera dan operator IT dalam penilaian musabaqah, menvalidasi database dewan hakim dan peserta MTQ,” katanya.

Ia juga menghimbau untuk meningkatkan gerakan baca tulis dan pemahaman Al-Qur’an melalui lembaga–lembaga keagamaan terkait berbagai jalur dan jenjang yang ada di masyarakat. Selain itu, juga mengoptimalkan lahirnya pondok-pondok Al-Qur’an mulai dari provinsi, kab/kota, kecamatan sampai ke tingkat nagari.

Sementara Kanwil Kemenag Sumbar, H.Hendri mengatakan, saat ini sistem pendaftaran sudah menggunakan aplikasi elektronik MTQ atau e-MTQ.

Aplikasi ini untuk pertama kalinya dilaksanakan pada MTQ Nasional ke-26 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk MTQN XXXVII Tingkat Sumbar, pendaftaran sedang berlangsung dengan aplikasi ini.

“Dengan penggunaan aplikasi ini, peserta yang akan ikut cukup mendaftar secara online dari Kabupaten/Kota masing-masing tanpa harus membawa berkas persyaratan. Hal ini bertujuan agar peserta yang didaftarkan betul-betul sesuai dengan identitas, akurat dan transparan,” ujarnya.

Aplikasi ini juga dikembangkan agar dapat bekerjasama dengan Kantor atau Dinas Catatan Sipil, sehingga siapapun yang mencoba memanipulasi identitas akan tertolak. Penggunaan apilkasi ini perdana di MTQN XXXVII Tingkat Sumbar di 2017, namun untuk selanjutnya nanti ditingkat kabupaten/kota saya berharap agar kita laksanakan secara bertahap.

“Dengan demikian musabaqah yang kita laksanakan akan semakin berkualitas,” ujarnya.

Secara umum even MTQ sebenarnya dapat mengukur sejauhmana keberhasilan dan keseriusan kita dalam mendidik anak-anak dalam membaca, memahami, menghafal maupun menulis ayat-ayat Al Qur’an. Bila selama ini perhatian kita kurang terhadap pembinaan qari/qariah, hafidz/hafidzah maupun mufassir/mufassirah, maka sewaktu datang even MTQ akan kesulitan dalam mencari anggota kafilah.

“Sehingga tidak jarang ada yang mengusahakan anggota kafilahnya dari kabupaten/kota atau provinsi lain,” ujarnya.

Terkait rencana jadi pelaksana MTQ 2020, pihaknya sangat mendukung danakan berjuang untuk itu. Terutama dalam menyediakan sarana dan prasarana dan lobi-lobi tinggi di Kementerian Agama. (hendrinova)