Sumbar Alokasikan Rp51,5 Miliar untuk Irigasi

Ilustrasi. (*)

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat alokasikan anggaran Rp51,5 miliar untuk pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi. Jumlah itu diutamakan untuk menjaga kondisi jaringan irigasi kewenangan pemerintah provinsi.

“Secara umum anggaran kita tahun ini memang tidak banyak, meski begitu sesuai dengan target kita untuk menunjang ketahanan pangan, kita utamakan pengelolaan irigasi,”sebut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Rifda Suriani, kemarin.

Dikatakannya, tahun ini memang tidak banyak kegiatan dalam bentuk pembangunan. Lebih banyak perawatan dan operasional. Langkah itu agar jariangan irigasi di Sumbar tetap terawat dan terjaga dengan baik.

Diakuinya, untuk mendukung langkah itu, tahun ini Sumbar kembali menerima anggaran program padat karya tunai untuk irigasi. Program Padat Karya Tunai untuk irigasi sebanyak 350 lokasi pada 19 kabupaten/kota dengan total anggaran Rp68,2 miliar. Masing-masing titik mendapatkan Rp195 juta. Dengan asumsi, satu titik saluran irigasi dapat mencakup 10 hektar. Program padat karya ini akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.

“Pengerjaannya dilaksanakan langsung oleh Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V,”ungkapnya.

Program Padat Karya Tunai memberikan manfaat langsung ke masyarakat. Karena, uang beredar di masyarakat semakin banyak sehingga konsumsi dan daya beli masyarakat desa naik. Pengerjaannya, masyarakat mengajukan proposal, kemudian disetujui. Setelah itu pengerjaannya dalam bentuk fisik, apakah pemeliharaan atau betonisasi saluran tersier irigasi.

Dengan operasi dan pemeliharaan irigasi, pemerintah berupaya meningkatkan partisipasi petani dalam perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi para petani tersebut.

Sementara itu, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumbar, diantaranya pengerjaan rehabilitasi daerah irigasi (DI) Gunung Nago di Kota Padang senilai Rp877 juta, rehab DI Batang Tabik Kota Payakumbuh, Rp500 juta. Rehab DI Batang Selo Tanah Datar Rp1,2 miliar, rehab DI Ampiang Parak, Pessel Rp2,8 miliar.

Ditambah dengan rehab DI Koto Kandis Solok Selatan R2,8 miliar, rehab Bandir Sangkir Agam Rp2,8 miliar, rehab DI Bandar Galo Gandang Tanah Datar Rp1,3 miliar. Kemudian Program rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur irigasi dengan pinjaman dari ADB melalui program IPDMIP Rp13,6 miliar.

“Karena kita melaksanakan dengan skala prioritas, mudah-mudahan kondisi irigasi kita sekarang dapat meningkatkan produktifitas petani kita,”ujarnya. (yose)