Sumatera Barat: Membangun Ketahanan Bencana untuk Masa Depan yang Gemilang

Oleh

Akmal_Insan SAR/Bencan

Sumatera Barat, tanah Ranah Minang yang kaya budaya dan keindahan alam, menyimpan potensi besar untuk kemajuan ekonomi. Namun, di balik pesonanya, provinsi ini juga dihadapkan pada kenyataan sebagai salah satu daerah rawan bencana di Indonesia. Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan longsor senantiasa mengintai, mengancam jiwa dan harta masyarakat.

Merencanakan pembangunan ekonomi dalam dokumen RKPD, RPJMD, dan RPJPD Sumatera Barat adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun, tanpa mempertimbangkan aspek kebencanaan, bagaikan membangun rumah di atas pasir. Bencana dapat meruntuhkan semua yang telah dibangun dengan susah payah.

Di sinilah peran penting Mitigasi Bencana, baik struktural maupun non struktural. Mitigasi bencana bagaikan tameng yang melindungi Sumatera Barat dari dampak dahsyat bencana.

Oleh karena itu, Perencanaan Mitigasi Bencana yang terencana dan serius menjadi kebutuhan mendesak untuk dimasukkan dalam dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah. Bukan hanya di RKPD 2025, tapi juga di RPJMD 2025-2030 dan bahkan RPJPD 2025-2045.

Mengapa Mitigasi Bencana Penting?

Melindungi Ekonomi: Bencana dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, hilangnya mata pencaharian, dan menghambat aktivitas ekonomi. Mitigasi bencana dapat meminimalkan kerugian ini, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Menyelamatkan Jiwa: Bencana alam dapat merenggut nyawa manusia. Mitigasi bencana dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mempercepat respon darurat, sehingga meminimalkan korban jiwa.

Membangun Ketahanan: Mitigasi bencana bukan hanya tentang persiapan menghadapi bencana, tapi juga tentang membangun komunitas yang tangguh dan mampu bangkit kembali setelah bencana terjadi.

Mendorong Kolaborasi dan Dukungan:

Upaya Mitigasi Bencana di Sumatera Barat tidak dapat dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi pentahelix, yaitu pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, dan media. Dukungan pemerintah pusat melalui BNPB, Bappenas, dan instansi terkait lainnya juga sangatlah penting.