Stok Alat Pelindung Diri Petugas Kesehatan yang Tangani Suspect Corona Menipis 

Wagub Sumbar, Nasrul Abit, bersama Kadis Kes Sumbar, Merry Yuliesday dan Asisten III Setdaprov, Ahmad Nasir memimpin rapat kesiapsiagaan terhadap kasus COVID-19. Yuke

PADANG-Jika selama ini masyarakat resah akan ketersediaan masker yang langka di pasaran dan harga tinggi, fakta lain justru lebih mengejutkan. Alat pelindung diri atau APD bagi petugas yang menangani pasien suspect virus corona di Sumbar, lebih minim dari dibanding masker penutup mulut.

“Di RSUP M. Djamil sendiri, saat ini hanya ada 200 helai APD. Jumlah itu jauh dari kebutuhan, jika terjadi situasi darurat,” kata dokter Afriani selaku Kepala KSM Paru RSUP M. Djamil Padang dalam rapat rapat kesiapsiagaan terhadap kasus COVID-19 di ruang rapat lantai 2 kantor gubernur Sumbar, Senin (9/3).

Dijelaskannya, sepanjang merebaknya kasus virus corona coid 19, M. Djamil sendiri telah menerima pasien suscpect corona lima orang. Setelah diisolasi dan dilakukan pemeriksaan labor di Litbang Kemenkes, mereka semua dinyatakan negatif dari virus mematikan tersebut.

“Selama mengawasi pasien, petugas medis wajib menggunakan APD seperti pakaian astronot. Itu prosedur ketika merawat pasien suspect corona atau pun suspect penyakit menular lain, seperti Mers, flu burung dan lainnya,” terang dia.

Dijelaskannya, setiap kali memeriksa pasien suspect virus menular berisiko tinggi maka pakaian astronot tersebut harus dibuang. Meski pun harganya jutaan rupiah untuk satu stel.

“Jadi kami tidak bisa membagi APD tersebut untuk RS lain. Sebab stok yang ada sekarang juga terbilang terbatas,” ujar Afriani ketika Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, meminta pihak M. Djamil Padang membagi APD untuk RSUD Mentawai yang sama sekali tidak punya pakai astronot ketika terjadi kasus suspect corona di kabupaten kepulauan itu.

Sebagai antisipasi pencegahan virus corona, pemerintah provinsi meminta setiap daerah dan dinas menyediakan alat pengukur suhu tubuh termo meter di wilayah masing-masing.

“Ketika terdapat gejala yang mengarah pada virus corona covid 19, bisa segara ditangani petugas kesehatan,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, usai rapat kesiapsiagaan terhadap kasus COVID-19.

Dikatakannya, selain itu seluruh pintu masuk ke Sumbar dari luar negeri juga diperketat. Setiap pintu masuk itu dijaga oleh petugas KKP. Ketika ada temuan kasus dengan menunjukkan gejala penderita cirus corona covid 19, maka petugas akan segera merujuk ke RSUP M. Djamil Padang.

“Kami juga memperketat penjagaan di imigrasi, untuk sejumlah negara yang sudah terdeteksi terjangkit virus corona covid 19. Pelarangan itu sudah diberlakukan pemerintah pusat, begitu juga untuk Sumbar hingga ke Mentawai,” terang Nasrul Abit.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday mengatakan kekurang APD bagi petugas medis tersebut akan segera diatasi dalam waktu dekat. Sebab pihaknya sudah menyurati Kementerian Kesehatan RI.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kekurangan APD bagi petugas yang menangani kasus suspect corona akan datang,” pungkasnya.(hms.sumbar*)