Hukum  

Soal “Tembak Mati Andre”, Ini Penjelasan PKS

PKS. (*)

PADANG – Buncah sudah. Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar akan menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur Irwan Prayitno. Reaksi datang dari Ny. Nevi, istri gubernur melalui sebuah grup WA.

Reaksi itu lebih kencang dampaknya di dunia netizen ketimbang interpelasi. Ini karena ada dugaan ancaman, Andre bisa ditembak mati, seperti ini: “kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini”

Penjelasan PKS Sumbar

Marfendi, tokoh penting PKS Sumbar yakin, tulisan di WA cenderung emosional dan karenanya tidak serius.

“Hampir semua kita mengalami konflik di WA dan kita kemudian tahu, ternyata emosional, jadi saya kira fokus saja pada cerita awal, yaitu interpelasi,” katanya pada Singgalang, di Padang, Minggu (15/12).

Menurut dia, ancaman Ny. Nevi Irwan pada Andre di grup WA, dengan menulis kata “tembak mati,” adalah mustahil bisa terjadi.

“Itu mustahil, abaikan saja, mana pula ada tembak-tembak, yang ada silaturahmi wajib dibangun,” kata dia.
Interpelasi untuk gubernur? “Biasa saja, itu bentuk pengawasan,” kata Marfendi.

Penjelasan Andre
Ketua Gerindra Sumbar yang juga anggota DPR itu, menyebut ia hanya menjalankan tugas kepartaian.

“Kalau saya mau ditembak, terserah,” katanya. Apapun kata dia, terserah saja. Andre kepada Singgalang menyebutkan pula, Guabernur Irwan Prayitno sering benar keluar negeri. Apa gunanya?

“Gerindra mau bertanya hal itu.”

Penjelasan Pemprov
Humas Pemprov Sumbar di tempat terpisah menyebutkan, gubernur Irwan ke luar negeri bukan pergi raun-raun.

“Selalu karena diundang atau kunjungan balasan. Semuanya tidak melenggang saja tapi bertemu investor dan manawarkan potensi Sumbar. Semua perjalanan itu wajib izin. Gubernur mengantongi semua izin dari Kementerian Dalam Negeri,” kata dia. (kj)