Ragam  

Siswi SMK Sawahlunto Bikin Kerupuk Emping  untuk Bantu Orangtua

Puja Oktavia tengah mengolah buah melinjo menjadi  kerupuk emping.(ist)

SAWAHLUNTO-Puja Oktavia (19 tahun) mengisi waktu luang bekerja membuat usaha industri kerupuk emping membantu ekonomi orang tua.

“Pulang dari sekolah saya membuat kerupuk emping buat bantu orang tua,” ujar Puja yang kini sekolah di SMKN2 Sawahlunto, di Tanjungsari, Lembah Segar, Sawahlunto, Rabu (29/7).

Semula kerupuk emping melinjo usaha turunan keluarga dan Puja hanya sekadar membantu orang tuanya. Kini, Puja yang menjalankan usaha turunan keluarga. Brand kerupuk itu pun berubah menjadi Puja Melinjo.

Sejak SD, Puja sudah mengenal cara mengolah buah melinjo menjadi kerupuk emping, membantu nenek dan ibunya. Lalu, mengantarkan pada pelanggan.

” Kini, nenek sudah tiada dan mama tidak sekuat dulu. Hidup terus berjalan dan membutuhkan biaya. Saya harus meneruskan usaha ini membuat jadi besar,” tutur Puja.

Sejak berjualan dengan sistem online kewalahan memenuhi permintaan pembeli. Proses masih tradisional hanya menghasilkan produksi yang terbatas dan belum mampu mengimbangi permintaan pembeli.

Bahan baku buah melinjo tidak ada persoalan bagi Puja, karena bisa diperoleh di ladang keluarga. Cuma yang menjadi mimpi bagi Puja, punya mesin pengolah, agar kerupuk emping bisa lebih banyak produksinya.

Menurut anak pertama dari 3 bersaudara ini secara manual dan tradisional hanya bisa produksi 1 kilogram kerupuk emping. Akhirnya, banyak pembeli yang pesan antri. Kalau suatu saat memiliki mesin produksi kerupuk emping, usaha ini akan dibuat menjadi besar dan meneruskan sekolah ke perguruan tinggi.(cong)