Padang  

Si Kembar Hafidz Qur’an Menanti Uluran Tangan

HAFIDZ - Si kembar Maresta dan Maresti bersama ibu asuhnya Yulinar saat mengadu ke Singgalang. Mereka butuh biaya untuk melanjtkan kuliah. Semoga ada donatur yang membantu. (bambang)

PADANG – Menunggu keajaiban. Itulah yang dilakukan si kembar hafidz
Quran Maresta dan Maresti. Maresti yang lulus di STAIPIQ Padang
sementara Maresta sedang proses berangkat ke Jerman, butuh uluran
tangan donatur.

Seperti diceritakan ibu asuhnya Yulinar, Maresti yang hafidz 20 juz ini
lulus di STAIPIQ namun belum bisa mendaftar ulang karena terbentur
biaya.

“Untuk mendaftar ulang belum ada biaya sekitar Rp3 juta, sementara
untuk per semester, sekitar Rp1,5 juta,” kata Yulinar.

Waktu daftar ulang di STAIPIQ ditutup Rabu (30/6/2021) atau sekitar
sekitar enam hari lagi. Biayanya sekitar Rp3 juta lebih.

“Saya sangat ingin sekolah disana, tapi keluarga kami tak mampu.
Mudah-mudahan ada dermawan yang mau membantu,” sebut Maresti saat
mengadu ke Singgalang, Kamis (24/6).

Raut wajahnya tampak sedih. Dia mengaku sangat berkeinginan bisa
menuntut ilmu memperdalam Alquran, namun terbentur soal biaya.

Maresta dan Maresti ini, terang Yulinar adalah anak yatim piatu yang
sudah ditinggal sang ibu sejak usia tiga tahun. “Sejak itu mereka
diasuh adik saya di Jakarta,” jelasnya.

Mereka berdua awalnya belajr di pesantren berbeda. Maresta di Pesatren
Ar Rahmah Serang dan berhasil hafal 30 juz Alquran. Sementara Maresti
di Pesatren Darul Ulum Bandung dan menghafal 20 juz Alquran.

“Namun karena terbentur biaya, akibat pandemi Covid-19, adik saya
terpaksa pulang kampung karena usahanya pun sudah tidak ada lagi di
Jakarta. Mereka berdua pun dipindahkan ke MA PGAI dan MA Alfalah. Saat
ini sementara mereka tinggal di tempat saya, tapi kan kurang maksimal,
karena saya juga punya anak,” katanya.

Tak hanya soal biaya masuk kuliah, namun masih ada biaya lain yang
tertunggak di pesantren sebelumnya. “Untungnya pesatren itu berbaik
hati, tapi ijazah SMP mereka masih tertahan di pesantren tersebut,”
ujar Yulinar yang tinggal di Dadok Tunggul Hitam ini.

“Kami terus berdoa semoga ada pertolongan dari Allah SWT. Ada donatur
yang mau mengulurkan tangan membantu kami untuk melanjutkan
pendidikan,” kata Maresta dan Maresti.

Bagi dermawan yang berniat membantu bisa menghubungi redaksi topsatu.com (0751) 36923. atau nomor ibu asuhnya Yulinar 081363403063.(bambang)