Padang  

Shofwan Nilai UMSB Tangguh Hadapi Tantangan Zaman

Ketua PWM Sumbar Dr. H. Shofwan Karim Elhussaini menyaksikan serah terima pengurus BPH-UMSB, dari ketua lama H. RB Khatib Pahlawan Kayo kepada ketua baru Prof. Rusydi AM, Selasa (3/12).(Musriadi Musanif)

PADANG — Kendati ada pihak menilai perkembangannya lambat bila dibanding universitas milik Persyarikatan Muhammadiyah lainnya di Sumatera, namun Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Dr. H. Shofwan Karim Elhussaini, MA berpendapat, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

“Menapaki jejak perjuangan lebih 60 tahun dengan beragam tantangan zaman, tidaklah mudah. Tak banyak yang kuat menghadapi realitas demikian. Tapi UMSB mampu. Maju dan bertahan hidup dalam berbagai zaman yang dilalui sudah merupakan prestasi,” ujar Shofwan, Selasa (3/12), di sela-sela serah terima kepengurusan Badan Penyelenggara Harian (BPH) UMSB dari periode 2015-2019 kepada pengurus periode 2019-2023.

Di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah, BPH merupakan perpanjangan tangan pimpinan persyarikatan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

Kepengurusan BPH UMSB yang baru terdiri dari Ketua Prof. Dr. H. Rusydi AM, Wakil Ketua Dr. H. Revrisond Baswir, Sekretaris H. Idham L, Bendahara HA Rahman Chan, dengan anggota-anggota H. Nurman Agus, H. Marhadi Efendi, dan H. Solsafad.

Shofwan menyatakan, UMSB adalah wahana kawah candradimuka pembinaan kader. Dengan demikian, tegasnya, maka UMSB harus memberi porsi yang cukup bagi pembinaan kekaderan untuk kemajuan Muhammadiyah di masa mendatang, baik melalui program khusus yang dikenal dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan maupun agenda kaderisasi lainnya.

Pada kegiatan yang turut dihadiri Rektor Dr. Riki Saputra itu, Shofwan juga mengingatkan, dalam pembinaan PTM, maka yang harus dipedomani adalah ketentuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 2 Tahun 2019 tentang tugas pokok dan fungsi BPH, terutama pada Bab III Pasal 4, 5, 6, dan 7.

Dikatakan, di tengah perkembangan UMSB yang akhir-akhir ini kian bagus di bawah kepemimpinan rektor milenial, UMSB akan mampu berkembang dengan menaklukkan tantangan melalui program-program terbaik.

Pengurus BPH dan rektorat, ujarnya, harus senantiasa berkoordinasi, konsultasi dan menunaikan tugas bersama. Sinergi antara BPH dan rektorat, menurut Shofwan, merupakan sebuah kemestian yang bersifat mutlak.

“Di Persyarikatan Muhammadiyah itu kita menganut sifat impersonal dalam manajerial, tetapi dalam manajemenship, hal-hal personal terkadang harus diminimalisir untuk tujuan institusional. Terima kasih kepada pengurus BPH yang lama, dan selamat bertugas kepada pengurus yang baru,” tuturnya.(Musriadi Musanif)