Agam  

Shalat Idul Fitri di Nagari Lawang Tigo Balai Khidmat

Ustaz Abrar menyampaikan khutbah singkatnya di hadapan jemaah shalat Idul Fitri, Minggu (24/5) di Nagari Lawang Tigo Balai, Kecamatan Matur, Agam. (Maswir Chaniago).

LAWANG Allaahuakbar.. Allahuakbar ..Allahuakbar.. Walillaahilhamd. Takbir berkumbandang di akhir Ramadhan dan di tengah berjangkitnya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Nagari Lawang dan Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam berlangsung dengan baik dan semua jamaah dapat menunjukkan dan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker sebagai pelindung diri yang mengamankan diri, mengamankan keluarga dan mengamankan kesehatan masyarakat banyak.

Pelaksanaan Shalat Id di Lawang Tigo Balai termasuk nagari dan jorong memanfaatkan khatib dan imam yang berada di sekitar masjid. Hal ini adalah sebagai salah satu dampak memutus mata rantai berjangkitnya wabah Covid-19.

Shalat yang biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka, mengingat hal ini panitia dan pengurus sepakat pelaksanaan shalat di masjid terdekat dengan jemaah yang berada disekitar masjid pada 1 Syawal bertepatan dengan Minggu, (22/5) di Lawang.

Idul Fitri dikatakan khatib Abrar, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian. Pertama, marilah perbanyak istighfar kepada Allah dalam hal cepat hilangnya wabah Covid-19, di bumi persada ini.

Seandainya penduduk itu banyak beriman kepada Allah akan dibukakan keberkahan dari langit dan dari bumi.

Kedua, diharapkan umat banyak berzikir. Dimana zikir menunjukkan seseorang itu adalah tanda-tanda orang yang cerdas. Khatib mangajak untuk terus berzikir untuk masa depan.

Yang ketiga diwasiatkan oleh khatib adalah selalu berdoa. Sebab doa itu adalah rohnya ibadah. Mencari nafkah adalah beribadah. Menunutut ilmu itu adalah ibadah. Selalulah berdoa, agar wabah yang kini berjangkit segera menghilang dan Allah-lah yang dapat merubah semua ini, berkat doa kita semua, tambah Khatib Idul Fitri.

Selesai shalat Idul Fitri yang dilaksanakan secara sinģkat, para jemaah segera meninggalkan tempat shalat dan kembali ke rumah masin-masing. ( Maswir)