Hukum  

Sempat Dirawat, Korban Pembacokan di Bukittinggi Meninggal

BUKITTINGGI – Jusmaniar (58), korban pembacokan suaminya, Syamsuir akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi, Rabu (5/9) sekitar pukul 13.00 WIB

“Betul, sekitar pukul 13.00 WIB, di RSAM (Rumah Sakit Achmad Mochtar),” kata Plt Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Pradipta Pratama.

Korban meninggal dunia karena menderita luka parah di bagian kepala akibat serangan senjata tajam. Sebelumnya, ibu empat anak ini diduga mengalami masalah rumah tangga dan terlibat cekcok dengan suaminya.

Saat itu Syamsuir diduga kalap, lalu menikam istrinya di dalam kamar hingga bersimbah darah. Selanjutnya, karena kalut, ia pun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

AKP Pradipta Pratama mengatakan pihaknya tengah menyelidiki peristiwa tersebut. Dugaan sementara berawal dari percecokan antara pasutri tersebut yang berbuntut pada pembacokan terhadap bagian kepala Jusmaniar.

Sedangkan pemicu percecokan itu masih dalam penyelidikan. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak korban yang bernama Murni dan menantu korban Andre.

Sekitar pukul 09.30 WIB Murni baru saja pulang membeli makanan. Ia kaget melihat ayahnya tergantung di di dalam rumah. Sedangkan di dalam kamar ibunya ditemukan terkapar bersimbah darah.

Murni pun berteriak meminta pertolongan yang mengundang perhatian warga sekitar. Kepolisian yang mendapat informasi kejadian itu tiba di TKP tak lama berselang, dan mengevakuasi korban ke rumah sakit setempat. (gindo)