Sembilan Perantau Minang Meninggal Dunia Dalam Kerusahan di Wamena

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, memberikan keterangan kepada media terkait pembangunan gerbang mandeh yang terancam molor. Ist

PADANG-Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit membenarkan adanya perantau Minang yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua. Setidaknya ada sepuluh korban, sembilan meninggal dunia satu luka-luka.

Pemprov terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Jaya Wijaya terutama memantau kondisi warga Minang di Papua.

“Saya turut berduka cita, terakhir sudah sembilan orang yang meninggal. Kebanyakan di dari Pesisir Selatan. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah,”sebutnya, didampingi Kepala Biro Kerjasama dan Rantau, Setdaprov Sumbar, Luhur Budianda, Selasa (24/9).

Nasrul Abit mengimbau agar perantau Minang yang masih berada di Wamena diharapkan untuk mengamankan diri. Terutama pada lokasi-lokasi yang aman.

Informasi terakhir perantau Minang yang ada di Wamena mencapai 1.200 orang. Jumlah itu pada umumnya berusaha sebagai pedagang, pemilik toko dan di instansi pemerintah.

“Terakhir keluarga kita yang wanita turun ke Timika, pria masih di Wamena,”ungkapnya.

Warga Minang di Wamena pada umumnya mengamankan diri ke Makodim dan masjid-masjid yang ada di daerah itu.

“Sekarang, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) sedang rapat, bagaimana langkah selanjutnya,”ulasnya.

Dikatakannya, saat ini langkah Pemprov Sumbar masih melakukan koordinasi dengan pemerintah di Wamena. Karena Pemprov Sumbar harus hati-hati mengambil kebijakan, terutama untuk menyelamatkan warga Minang di Papua.

“Kita masih menunggu sifatnya, karena kita belum bisa mengambil kebijakan, langkah apa yang tepat. Kalau bantuan bantuan apa yang baik,”ujarnya.

Meski begitu, jika ada keluarga korban meninggal dunia yang akan dibawa pulang ke Sumbar, maka Pemprov Sumbar akan menyediakan alat transportasi dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke kampung.

“Nanti kita sediakan transportasi dari BIM,”pungkasnya.

Dari data Pemprov Sumbar, korban akibat kerusuhan tersebut ada sepuluh orang, satu luka-luka sembilan meninggal dunia. (yose)