“SDM yang dimiliki IAIN Batusangkar sudah terpanuhi semuanya, yang penting sakali akreditasi jurusan/prodi IAIN Batusangkar hari ini sudah memiliki 7 Akreditasi A, ini artinya sudah layak sekali untuk jadi UIN,“ ungkap Adib Abdushomad.
Menurut Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora, M.Si perubahan UIN Batusangkar adalah cita-cita bersama masyarakat Tanah Datar.
Dikatakan, seiring dengan perkembangan serta kebutuhan begitu cepat sebagai perguruan tinggi harus bisa mengantisipasi dan mengakomodir perubahan serta tuntutan masyarakat, tentunya dengan tranformasi menjadi UIN.
Ia menyebut tranformasi IAIN menjadi UIN perlu dilakukan, karena melihat sejumlah aspek, yakni aspek filosofi keilmuan yang Integrasi dan Interkoneksi, aspek pragmatis yaitu terjadinya perubahan, tentutan, kebutuhan masyarakat dan aspek filosofi kearifan lokal.
“Ini semua merupakan gambaran bangkitnya kembali simbol budaya Minangkabau yakni surau, karena surau peran fungsi sebagai media pendidikan yang mengakomodir keragaman keilmuan dan keterampilan nantinya dan kita wujudkan UIN Batusangkar sebagai kampus sain Islam refleksi surau Minangkabau,” ungkap Marjoni.
Sebelumnya, Bupati Eka Putra menjamu rombongan tim visitasi di Indo Jalito. Ia juga menyampaikan harapannya agar alih status menjadi UIN Batusangkar segera terwujud, karena ini akan berpengaruh besar terhadap kemajuan dunia pendidikan di Sumbar.
“Pemkab pendukung penuh perubahan menjadi UIN, kita siap bersenergi dengan semua stakeholder yang dimiliki dalam upaya membantunya,” ucap Bupati. (ydi)
