Sejumlah Pelamar Lapor Ombudsman RI

PADANG-Merasa ada kejanggalan dan dianggap merugikan pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Provinsi Sumbar, sejumlah pelamar mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Senin (22/10). Sementara Pemprov Sumbar melalui Badan Kepegawaian Daerah mengumumkan hasil seleksi adiministrasi pada Senin malam.

“Nanti malam kita umumkan, paling lambat pukul 00.00 WIB, sudah kita posting di website Pempro Sumbar,”sebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Yulitar, Senin (22/10).

Dikatakannya, pihaknya agak lambat mengumumkan hasil seleksi administrasi dibanding kabupaten/kota lainnya di Sumbar. Keterlambatan itu mengingatkan banyaknya lamaran yang harus diseleksi.

“Kita pelamarnya mencapai 12.500 lamaran,”katanya.

Sementara formasi yang tersedia sebanyak 864 posisi. Jumlah tersebut terbagi untuk sebanyak 513 untuk guru, 296 untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan, baik dokter maupun kebidanan. Sisanya 55 formasi untuk tenaga teknis mulai dari tenaga teknis pekerjaan umum sampai tenaga teknis peternakan.

Sudah Beredar

Menariknya, meski BKD Sumbar baru mengumumkan hasil seleksi administrasi pada Senin malam. Nyatanya, di masyarakat hasilnya sudah beredar di media sosial. Hasil tersebut dalam bentuk dokumen exel yang menampilkan jumlah lulusan seleksi administrasi CPNS Pemprov Sumbar.

Dokumen tersebut berisikan, sebanyak 5.326 yang lolos. Dalam dokumen itu terdapat nama lengkap, nomor registrasi, sampai dengan formasi yang dipilih.

Mendapati itu, BKD Sumbar menolak data yang beredar tersebut adalah data BKD. Meski begitu juga tidak bisa memastikan data itu hoak, atau kabar bohong.

“Kami tidak bertanggungjawab dengan data itu, tapi kami juga tidak bisa menuding itu hoak,”katanya.

Menurutnya, data yang mampu dipertanggungjawabkan BKD adalah yang resmi diumumkan, menggunakan kop surat, nomor surat dan ditandatangani pihak berwenang. “Kalaupun ada isinya yang sama nanti dengan data kami mungkin itu kebetulan, yang pasti kami belum mengumumkan,”tegasnya.

Selain itu, Yulitar juga menyangkal ada pihaknya yang membocorkan informasi tersebut pada masyarakat. Karena dirinya sudah melakukan pengecekan, tidak ada yang membocorkan.