Sejumlah Pangkalan Gas 3 Kg di Payakumbuh Terindikasi Fiktif

Payakumbuh – Meski telah melakukan sidak ke sejumlah agen yang ada di Kota Payakumbuh, kelangkaan gas elpiji tabung 3 Kg masih belum bisa diatasi. Pasalnya sejumlah masyarakat hampir di tiap kelurahan di kota itu mulai mengeluhkan susahnya mendapatkan gas elpiji tabung melon tersebut. Bahkan hampir semua masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang berturo-turo terkait langkanya gas elpiji ini.

Yanti yang sehari-hari berjualan di sekitaran gelanggang Kubu Gadang Payakumbuh, kepada wartawan, Kamis (25/5), mengeluhkan dirinya susah medapatkan gas elpiji ukuran 3 Kg ini. Menurutnya, sudah lebih dari seminggu dirinya mengalami kesusahan untuk mendapatkan gas ini. Kalaupun dapat, itupun harus bersusah payah dan menempuh perjalanan jauh dulu.

“Lah lobiah sapokan ghe payah bona mancari gas ko. Ntah koma disuruak an e dek urang, dek basakik bona kini. Kami nan bansaik ko tambah di seso pulo dek mancari gas ko. (Sudah lebih seminggu ini, susah sekali mencari gas ini. Entah kemana disembunyikan. Kami masyarakat miskin ini tambah menderita karena kelangkaan gas ini),” ujarnya.

Sementara hasil sidak yang dilakukan oleh tim terpadu Pemko Payakumbuh, dalam beberapa hari terakhir belum juga membuahkan hasil. Namun demikian, dari keterangan tim banyak kejanggalan yang ditemui di lapangan. Hasil sidak yang dilakukan Satpol-PP Payakumbuh didampingi Bidang Perekonomian, Dinas Perdagangan dan Polri, beberapa agen dan pangkalan yang ada di Kota Payakumbuh terkait kelangkaan Gas 3 Kg, didapati bahwa sejumlah pangkalan yang bekerjasama (kontrak) dengan agen elpiji terindikasi fiktif.

Hal itu diungkapkan Plh. Kasat Pol-PP Payakumbuh Dewi Novita, usai melakukan sidak ke agen elpiji 3 Kg PT. Gemilang Kelok Sembilan, di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Padang Datar, Kecamatan Payakumbuh Barat, dan sejumlah pangkalan yang disebut oleh pihak/pengelolaan PT. Gemilang Kelok Sembilan.

“Dari hasil sidak ke PT. Gemilang Kelok Sembilan dan dari 21 pangkalan yang disebutkan oleh mereka, 9 pangkalan tidak ditemui dilapangan atau terindikasi fiktif,” ujar Dewi, didampingi Kabid PPD Ricky Zaindra dan Kasi Penyelidikan dan Penindakan, April Zandi, Rabu (24/5).

Dikatakan, hal tersebut diperkuat dari keterangan petugas atau admin dari PT. Gemilang Kelok Sembilan saat tim gabungan meminta data lengkap terkait pangkalan gas 3 Kg yang bekerjasama atau memiliki kontrak dengan mereka. “Saat kita meminta data lengkap terkait pangkalan gas 3 Kg yang bekerjasama dengan PT. Gemilang Kelok Sembilan inni, juga diakui ada beberapa pangkalan yang kurang jelas keberadaannya,” tambah Dewi.

Selain itu, mantan camat Payakumbuh Timur itu juga menambahkan, dari data yang didapatkan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Payakumbuh, gas elpiji 3 Kg yang telah tersalurkan atau didistribusikan sejak tanggal 1 hingga 23 Mei ke 6 agen di Kota Payakumbuh mencapai 131.600 tabung. Sementara jumlah keluarga atau masyarakat miskin di Payakumbuh berjumlah 46.000. Jika penyaluran gas sesuai ketentuan, maka tidak akan terjadi kelangkaan gas seperti saat ini. “Itu data yang kita didapatkan dari SPBE di Payakumbuh, dimana kalau sesuai dengan ketentuan yang ada maka kelangkaan ini tidak akan terjadi. Dan msyarakat tidak akan terpekik dan membuat pengaduan ke pemerintah daerah,” katanya.

Kabag Perekonomian Pemko Payakumbuh Arif Siswandi, yang dihubungi via telepon genggamnya, mengatakan dirinya bersama tim gabungan masih berada di lapangan, mengecek kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini. Ketika ditanya terkait keberadaan beberapa pangkalan fiktif seperti yang disampaikan itu, dirinya menjawab benar dan memiliki bukti-buktinya. “Sebaiknya kita bertemu saja, biar dilihatkan data-data yang ada. Karena melalui telepon ini tidak elok rasanya,” ujar Wan, panggilan akrab Kabag Perekonomian ini. 207