Agam  

Sampah Jadi Masalah Aktual di Ampek Angkek

Anggota kelompok Musrenbang Kecamatan Ampek Angkek membahas usulan pembangunan pada salah satu bidang Rabu (13/2). (Mswir Chaniago)

LUBUK BASUNG – Hampir di setiap jalan raya di wilayah Ampek Angkek sampah bertebaran. Sampah itu pada umumnya berasal dari rumahtangga yang dibuang seenaknya begitu saja oleh masyarakat yang lewat. Pandangan tidak mengenakkan mata memandang itu juga terdapat dipinggir jalan lintas Bukittinggi-Payakumbuh.

“Seperti halnya di sekitar lokasi taman dinas/instansi kecamatan dan nagari, masyarakat seenaknya saja membuang sampah tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkannya. Padahal di lokasi taman itu selalu dibersihkan,” kata Camat Ampek Angkek, Hidayatul Taufik, Rabu (13/2).

Terkait kondisi demikian, diharapkan kepada pemerintah nagari bisa mencarikan solusi agar sampah tidak lagi berserakan.

“Dengan terbentuknya BUMNAG Bersama di Ampek Angkek agar bisa melahirkan ide bagaimana agar sampah dapat dikelola dan diolah,”pinta Hidayat.

Berbicara masalah anggaran pembangunan Kecamatan Ampek Angkek tahun 2019, dana pemerintah yang akan dicairkan di Ampek Angkek berkisar Rp 11,2 miliar. Dana tersebut tersebar pada beberapa dinas, seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan, PUPR dan lainnya.

Ketua tim fasilitator Musrenbang RKPD 2020 di Kecamatan Ampek Angkek, Budi Perwira Negara mengatakan, Musrenbang merupakan kegiatan wajib setiap tahun itu merupakan plementasi Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Aung harus dilaksanakan.

“Untuk membahas Rencana usulan dari kecamatan, peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Sebanyak empat kelompok terdiri dari bidang infrastruktur, sosial, ekonomi dan pemerintahan,” ujar Budi. (maswir)