Solok  

Sambut Idul Fitri, Warga Payo Mulai Malamang

Ibu di Payo, Solok mulai membuat lamang. (Ist)

PADANG – Jumat (22/5) jelang siang terasa berbeda di Nagari Payo, Tanah Garam, Kota Solok. Pasalnya di tengah Pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah ibu-ibu sibuk mempersiapkan bambu atau talang untuk malamang.

Tak hanya itu, sang anak dengan sigap pula menyusun kayu untuk sandaran lamang. Dilanjutkan dengan menyusun pisang, daun pisang dan berbagai alat lainnya untuk malamang.

Tak lama setelah hawa bara api terasa panas bambu yang sudah diisi disusun berjejer oleh Alvianti (42) salah satu warga Payo.

Bagi masyarakat Payo, ternyata tradisi malamang rutin dilakukan menyambut Ramadhan dan Idul Fitri.

“Tradisi malamang mesti dilaksanakan bahkan menjadi keharusan karena secara turun temurun malamang dipercaya akan menambah semarak dalam berhari raya,” kata salah satu masyarakat Payo, Alviati (42).

Kendati demikian, Alviati mengaku antusias warga untuk membuat lamang sedikit menurun. Ia merasa hal itu terjadi karena pengaruh dari penyebaran virus corona. “Warga kurang bersemangat,” katanya

Ditambahkannya, walaupun Ramadhan tahun sekarang memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, namun kegiatan malamang tetap dilakukan untuk menjaga tradisi orang tua terdahulunya.

“Kalau tidak ada kegiatan malamang ini, rasanya ada yang kurang dan mengurangi semarak berhari lebaran,” tandasnya.(mat)