Salah Memilih, Dharmasraya Bisa Mundur Lagi

Harry Permana

PULAU PUNJUNG – Ketua Asosiasi Pemuda Nagari (Aspena) Dharmasraya, Harry Permana mengimbau masyarakat pemilih agar hati- hari dalam menentukan pilihan pada Pilkada Serentak 2020 di Dharmasraya. Menurutnya, salah memilih bisa bedampak pada kemunduran Dharmasraya yang telah maju. Hal ini mengingat masa jabatan bupati mendatang diperkirakan hanya 3,5 tahun lantaran 2024 bakal diulang kembali pilkada serentak.

Lanjutnya, masa jabatan yang lebih singkat dari biasanya diyakini sangat berpengaruh pada kualitas kinerja bupati terpilih, dalam mewujudkan program kerjanya yang sudah dituangkan dalam visi dan misi yang disampaikan selama masa kampanye berlangsung.

” Masa jabatan yang singkat bupati terpilih juga akan dihadapkan kepada fakta regulasi yang melarang adanya mutasi jabatan selama enam bulan sejak ia dilantik dan sederetan syarat pembentukan regulasi tentang penggunaan keuangan negara sebagai syarat utama sebelum dana tersebut digelontorkan nantinya, ” ungkap Harry Permana kepada Topsatu.com, Minggu (25/10).

Menurutnya lagi, satu tahun di awal masa kepemimpinan hanya akan habis untuk membentuk serta mengisi struktur organisasi pemerintah daerah (SOPD) apabila pasangan bupati terpilih merupakan figur baru dan belum memiliki pengalaman terkait birokrasi dan regulasi yang harus dijalankan.

Kondisi itu berpotensi akan semakin berat dilalui karena pemerintahan yang akan berlangsung diyakini masih berada pada kondisi pemulihan ekonomi masyarakat yang sudah dihantam badai pandemi Covid-19.

” Khusus Kabupaten Dharmasraya, APBD masih minim dan jelas masih membutuhkan suntikan dana pemerintah pusat. Peluang untuk mendapatkan dana pusat ini akan lebih mudah jika bupati petahana tetap melanjutkan kepemimpinannya pada periode mendatang. Maka dari itu masyarakat jangan salah memilih. Salah memilih taruhannya Dharmasraya bisa mundur,” tegasnya.

Lebih jauh Harry Permana memaparkan, pada Pillada 2020 adalah sebuah kewajiban moral bagi masyarakat pemilih untuk menentukan pilihan kepada sosok kepala daerah yang tetap untuk memimpin sekaligus mengomandoi jalannya pemerintahan.

Keberlangsungan tahapan pembangunan bisa terus berjalan dinamis dengan memilih pemimpin yang tepat serta pemimpin yang bisa memanfaatkan harmonisasi hubungan kerjasama dengan pihak pemerintah pusat untuk membiayai program-program yang pondasinya sudah ditanaman selama lima tahun ini.

“Pondasi program yang sudah ditanam hanya bisa dilanjutkan oleh pemimpin yang pas.” katanya.

Ia mengajak kepada seluruh pihak terkait yang terlibat dalam upaya pemenangan para pasangan calon, agar tidak mengeluarkan narasi-narasi bernuansa pembodohan dan pembohongan publik yang dapat merugikan masyarakat pemilih.

“Jangan pertaruhkan nasib 200 ribu jiwa masyarakat Dharmasraya demi memenuhi hasrat untuk berkuasa, mari berkompetisi secara sehat dengan menampilkan program-program yang masuk akal dan bertanggung jawab, demi mewujudkan masyarakat Dharmasraya, mandiri dan berbudaya, ” pungkasnya. (roni)