Sabtu Depan Ada Festival Sate di Jalan Permindo

PADANG-Kejadian ditangkapnya pedagang sate di Simpang Haru yang menjual daging babi beberapa hari yang lalu, mengguncang moral dan ekonomi sebagian besar pedagang sate. Masyarakat yang selama ini menikmati kuliner khas Minang itu menahan diri untuk makan atau membeli sate.

Masyarakat curiga, jangan-jangan sate yang dijual selain di Simpang Haru itu juga menggunakan daging babi. Guna mengangkat moral dan ekonomi pedagang sate serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap kuliner sate, Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP) dan Dinas Perdagangan Kota Padang berinisiatif menyelenggarakan Festival Sate pada hari Sabtu, (16/2) mulai dari pukul 16.00 sampai 21.30.

Penasehat KPJP, Miko Kamal dalam pers rilisnya yang diterima Selasa (12/2), mengatakan sebanyak 30 pedagang sate diundang pada Festival Sate. Pedagang sate yang berjualan pada kegiatan tersebut tidak dipungut biaya. Fasilitas yang dibutuhkan oleh pedagang seperti tenda, meja dan listrik akan disediakan oleh Dinas Perdagangan dan pedagang anggota KPJP.

“Pengunjung yang datang ke Festival Sate dapat membeli sate seperti biasa dengan harga yang ditentukan oleh masing-masing pedagang.

Untuk menjamin sate yang dijual oleh para pedagang terjamin kehalalannya, paniti meminta pedagang sate menandatangani surat pernyataan yang berisi bahwa mereka selama ini tidak pernah menggunakan bahan-bahan yang tidak halal untuk dagangan mereka dan berjanji tidak akan menggunakan bahan-bahan haram untuk dagangan mereka,” kata Miko.

Diadakannya Festival Sate ini, diharapkan dapat membuat dunia persatean di Padang khususnya menjadi bergairah lagi. Festival Sate insyaallah akan dibuka oleh Walikota Padang Mahyeldi dan juga akan mengundang pejabat-pejabat pada dinas dan badan di lingkungan Pemko Padang dan Provinsi Sumatera Barat.