Agam  

Ridwan Tulus Bawa Konsep Green Tourism ke Kampung Buya Hamka

Ridwan Tulus, penggiat wisata berkelas Internasional bersama pemuda penggiat wisata di Kampung Tangah Tanah Sirah, Rumah Gadang Pasukuan Melayu, Kamis (19/11). (mursyidi)

LUBUK BASUNG – Ridwan Tulus membawa konsep Green Tourism Ke Kampung Buya Hamka.

“Ternyata Kampung Buya Hamka ini adalah surga,” kata Ridwan Tulus, penggiat wisata berkelas Internasional saat pertemuan kedua, di Kampung Tangah Tanah Sirah, Rumah Gadang Pasukuan Melayu, Kamis (19/11).

Pertemuan hari pertama berlangsung di Jorong Batung Panjang, Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
Pihaknya tidak menyangka, negeri Buya ini sungguh indah dan memiliki kekayaan alam yang sangat potensi dikembangkan.

Pertemuan berawal beberapa orang penggiat dan pemerhati Tokoh Buya Hamka dan pariwisata reliqius mencoba menghubunginya. Hingga pertemuan berlangsung di Novotel Kota Bukittinggi. Perkenalan menggugah jalinan hati, terkesima dengan perjuangan dan keberanian anak muda itu.

“Saya kagum dengan keberanian anak muda ini. Berani mengajak saya yang jelas tidak mudah untuk dipengaruhi. Apalagi mengajak kerjasama dengan konsep Green Tourism dengan sistem kerja yang cukup profesional,” katanya.

Koordinator dari Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Tanjung Raya, Rudi, menyatakan salut dengan pergerakan yang telah berjalan.

“Saya berharap kerjasama ini dapat berlanjut kepada pembinaan keterampilan yang benar-benar profesional dalam bidang kepariwisataan ini,”katanya.

Dalam hal ini, pariwisata tidaklah berdampak buruk pada budaya dan generasi penerus. Malah sebaliknya, wisatawan itulah yang harus ikut aturan yang telah dibentuk masyarakat itu sendiri.

“Masyarakat harus menegakan aturannya tanpa pengecualian. Setelah itu, dengan mudah wisatawan yang datang semakin yakin dan nyaman mengikuti aturan itu sendiri,”katanya.

Mulyadi, salah seorang anggota Ridwan Tulus menambahkan, saat ini pariwisata di Sumatera Barat belum begitu maju. Karena masih baru menyentuh kulit-kulitnya.

“Pariwisata yang sesungguhnya itu adalah mampu memberdayakan segala kondisi dan situasi yang alami. Bukan mesti menciptakan dengan bangunan fisik semata,” katanya.

Green Tourism memperkenalkan “Solution For Now And The Future. Seperti “Protec The Cultur” yakni pemerintah, masyarakat, tour operator dan wisatawan berpartisipasi memprotek budaya setempat. “Protec The Nature” atau pemerintah, masyarakat, Tour Operator dan wisatawan berpartisipasi memproteksi lingkungan agar lebih baik.
“Bukan malah merusaknya,”katanya.