Rico Alviano dan Taufik Syahrial Boyong Cairan Disinfektan ke Lima Daerah di Sumbar

Satgas PB BPBD Agam terlihat melakuka razia dan mendata penunpang bus dari luar kota yang masuk wilayah Agam di Perbatas Padang Pariaman dan Agam. (ist)

SAWAHLUNTO – Dua anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) VI Sumbar, memboyong cairan disinfektan untuk disemprotkan di pemukiman masyarakat. Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus korona di tengah masyarakat mereka wakili.

“Alhamdulillah, kita mendapatkan 12 botol cairan disinfektan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat,” ujar Rico Alviano bersama Taufik Syahrial, anggota DPRD Sumbar, ketika melakukan penyemprotan di Kota Sawahlunto, Sabtu (28/3).

Rico Alviano mengungkapkan, satu botol cairan disinfektan, dapat dilarutkan pada 6 ribu liter air, yang kemudian disemprotkan ke pemukiman masyarakat. Dalam pelaksanaan penyemprotan sendiri, politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengaku melibatkan tim penanggulangan bencana daerah Kota Sawahlunto.

Hari ini, terang Rico Alviano, dirinya bersama Taufik Syahrial fokus untuk melakukan penyemprotan di Kota Sawahlunto, yang menjadi satu dari lima kabupaten kota asal Dapil mereka.

“Kita tidak bisa hanya duduk menunggu di rumah, kita harus berupaya melakukan penangkalan terhadap penyebaran virus ini. Masyarakat sangat menunggu hal ini, mudah-mudahan terbantu,” terangnya.

Meski berbeda partai politik, Rico Alviano dan Taufik Syahrial sepakat untuk melakukan gerakan pencegahan penyebaran virus corona dengan penyemprotan cairan disinfektan ke pemukiman masyarakat.

Selain Sawahlunto, kedua politisi ini juga sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Sumbar dan tim penanggulangan bencana daerah di Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya, untuk melakukan penyemprotan.

“Empat kabupaten dan kota lainnya juga akan menyusul, kita datangkan cairan disinfektan dan dilakukan penyemprotan,” kata Taufik Syahrial menimpali.

Bagi Taufik Syahrial, penyemprotan cairan disinfektan dapat menjadi ‘sitawa-sidingin’ bagi masyarakat yang saat ini tengah ‘dihantui’ penyebaran virus corona yang tak kasat mata. (rel)