Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Ratusan Pelajar Diamankan Polresta Bukittinggi

Aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Bukittinggi. (Asrial Gindo)

Bukittinggi – Ribuan mahasiswa di Kota Bukittinggi turun ke jalan melakukan unjuk rasa menolak pengesahan undang-undang cipta kerja. Para mahasiswa yang terbagung dalam gerakan mahasiawa Bukkttinggi (Germabu) itu bergerak dari Lapangan Kantin menuju Kantor DPRD Bukittinggi.

Sedangkan di gedung DPRD, Para mahasiswa itu diterima langsung oleh ketua DPRD Bukittinggi Herman Sofyan bersama unsur pimpinan serta perwakilan dari pemerintah Kota Bukittinggi.

Dalam aksi demo itu para mahasiswa secara bergantian melakukan orasi untuk menolak UU Omnibuslow Cipta Kerja itu. Bahkan para mahasiawa yang mengaku menyuarakan aspirasi dari masyarakat Indonesia itu meminta DPRD bersama pemerintah Kota Bukittinggi menyatakan sikap menolak uu cipta kerja itu.

Kemudian mahasiswa juga meminta kepada pemerintah Kota Bukittinggi untuk menggelar jumpa pers terkait penolakan pemerintah tersebut.

Selanjutnya mahasiwa juga meminta kepada partai politik yang mempunyai fraksi yang ada di DPRD Bukittinggi untuk membuat baliho penolakan di masing masing kantor partai politik.

“Jika tuntutan mahasiswa itu tidak dipenuhi pada mahasiswa mengancam akan menggelar aksi lanjutan,” ujar Dinda salah satu tim negosiotor aksi.

Sementara Ketua DPRD Bukittinggi Herman Sofyan bersama wakil ketua DPRD, Nur Asra, Rusdi Nurman, dan Perwakilan Pemko Bukittinggi yang diwakili oleh Asisten III Bukittinggi, Zet Buyung sangat memahami apa yang menjadi tuntutan dari mahasiswa itu. Bahkan para pimpinam dewan dan perwakilan pemerintah kota Bukittinggi untuk bersedia membuat peryataan lisan maupun tertulis terhadap UU cipta kerja itu.

Aksi mahasiswa dari berbagai kampus di Bukittinggi itu berjalan aman dan.lancar, meskipun sembelumnya aparat keamanan dari kepolisian sempat mengamankan puluhan pelajar yang akan ikut aksi mahasiswa.

Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Bukittinggi Dody Prawiranegara saat ditemui di sela sela aksi mahasiswa tetsebut.

Menurut Dody secara keseluruhan aksi mahasiswa itu berjalan lanar dan tertip dan aman. Ia juga mengakui saat akan berlangsungnya aksi demo itu telah mengamankan sekitar seratus pelajar, bahkan salah satu diantara mereka kedapatan membawa senjata tajam berupa pisau.

“Kita mengankan para pelajar itu untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan dalam aksi mahasiswa itu seperti di daerah lain,” pungkasnya. (203)