Raseno Arya: Anak Harus Dilindungi di Dunia Maya

SOLOK SELATAN- Kementerian Kominfo kembali menggelar literasi digital secara virtual. Kali ini menyasar masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Agung Ilham Triana selaku Dosen STP Bandung, Assesor BNSP LSP P1 STP-HNI Bandung, dan Member Board Ikatan Assesor Profesional Indonesia, memaparkan tema “Digital Skill In Action: Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”.

“Kelebihan belajar online, dapat diakses dengan mudah, biaya lebih terjangkau, waktu belajar fleksibel, dan wawasan yang luas,” katanya.

Sementara kelemahan belajar online, sambung Agung, jaringan internet yang sering terganggu, kuota internet siswa yang minimalis, media pembelajaran yang monoton dan membuat jenuh, serta pembelajaran sering kali tidak interaktif.

“Agar sukses belajar online, caranya, siapkan ruangan yang nyaman sebagai ruang kuliah setiap hari, menyimak materi perkuliahan dengan baik dan membuat catatan bila perlu, rekam setiap sesi belajar atau kuliah, membuat reminder untuk jadwal kuliah dan deadline tugas, serta kelola stress dengan cara menyalurkannya pada hal-hal positif,” katanya.

Raseno Arya, Pemerhati Pariwisata yang juga mantan Asdep Personal Kemenpar 2015-2018, membahas alasan anak harus dilindungi di dunia maya.

“Anak-anak harus terlindungi identitas diri, kesehatan mental, waktu, pornografi, judi online, dan perundungan online,” jelasnya.

Raseno memberi tips menjaga keamanan digital anak di dunia maya antara lain, batasi waktu yang anak habiskan dengan perangkat gawainya.

“Jangan melarangnya, namun berikan solusi atau kegiatan lagi untuk anak. Orang tua harus siap merespon, serta menjadi contoh yang baik,” sebutnya.

Raseno mendorong agar orangtua dapat menjelaskan pada anak bahaya di internet.

“Perbolehkan main media sosial saat umurnya diatas 13 tahun, jangan biarkan anak untuk berkomentar negatif, swafoto dengan pakaian terbuka, serta jangan mempercayai orang atau berita yang tidak jelas,” pintanya.

Guru SMAN 3 Solok Selatan, Yesi Purwari pada Sesi Budaya Digital, memaparkan peran litersi digital dalam dunia pendidikan antara lain, mengedukasi warga sekolah dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi.