Ragam  

Ramadhan, Berkah bagi Pedagang Lamang Tapai

PADANG – Selama bulan puasa membawa berkah bagi pedagang makanan tradisional lamang tapai. Soalnya, makanan yang terbuat dari beras ketan ini menjadi buruan masyarakat untuk berbuka puasa.

Terlihat pedagang lamang tapai berjejeran dengan gerobak yang terlihat rapi di sepanjang Jalan Alai. Sebelum puasa, makanan tradisional kurang diminati masyarakat Padang.

“Alhamdulillah, selama puasa ini jual beli kami meningkat dibandingkan dengan hari biasa. Pendapatan kita selama puasa ini mencapai Rp350 ribu,” kata Ayu salah satu pedagang Lamang Tapai di Jalan Alai, Sabtu (19/5).

Ayu mengatakan, selama satu tahun dirinya telah berjualan di dekat rel kereta api Pasar Alai, Padang Utara ini. Dia berjualan bersama puluhan pedagang lamang tapai lainnya dengan menggunakan gerobak.

“Selama puasa ini, kita mulai berjualan dari pukul 13.00 WIB hingga menjelang berbuka puasa. Meski jadwal berjualan lebih pendek, namun uang yang kita terima meningkat,” ujar Ayu.

Dikatakan, untuk harga satu potong lamang dengan air tapai berukuran sekitar 15 sentimeter dihargai Rp15 ribu. Ada juga pedagang yang menjual dengan harga Rp20 ribu untuk ukuran 20 sentimeter.

“Ada pula lamang yang dijual per batang, tergantung permintaan pembeli,” katanya.

Ayu mengatakan, makanan khas tradisional Minang ini dimasak setiap hari. Sebab, kalau makanan ini telah lewat dari 24 jam, dipastikan langsung basi.

“Yang membuatnya beda. Kita hanya menerima saja. Dimana setiap hari pembuat lamang ini langsung mengantarkan kepada kita untuk dijual,” tutupnya. (deri)