Putus Mata Rantai Tengkulak, Wako Padang Panjang Resmikan STA Gantiang Maju Bersama

Walikota Padang Panjang fadly Amran meresmikan Sub Terminal Maju Agribisnis Gantiang Maju Bersama. (kominfo)

PADANG PANJANG – Sejumlah kelompok tani di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang berkomitmen membentuk Sub Terminal Maju Agribisnis Gantiang Maju Bersama (STA GMB). STA GMB itu dibangun di depan RSUD Padang Panjang.

STA GMB yang diresmikan oleh Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Kamis (15/10), memiliki peranan memutus mata rantai tengkulak, sehingga hasil tani bisa dijual dengan harga yang pantas.

Hal itu lantaran STA GMB merupakan lembaga atau institusi pasar, sentra produksi, tempat petani memasarkan produk secara langsung dan memberikan pelayanan pemasaran, peningkatan nilai tambah serta daya saing bagi produknya.

Peresmian turut dihadiri oleh Wakil Walikota Asrul, Anggota Komisi IX DPR RI yang juga mantan walikota Padang Panjang H Suir Syam, Pemimpin Cabang Bank Nagari Padang Panjang Zulhendri, sejumlah kepala OPD, camat, lurah, ninik mamak, dan pejabat terkait lainnya.

Walikota Fadly Amran memberikan apresiasi terbentuknya STA GMB sebagai upaya meningkatkan perekonomian di masa pandemi dan mengantisipasi transaksi tengkulak.

“Ini yang kita harapkan. Semoga para pengurus dan anggota STA GMB selalu bersemangat, menjaga komitmen. Bila menemui kesulitan Pemko siap membantu,” kata Wako.

Komitmen para petani yang tergabung di STA GMB menurut Wako tidak banyak di Sumbar. “Mudah-mudahan usaha yang digarap diberkahi oleh Allah SWT, sekaligus mensejahterakan pelaku pertanian di Kota Padang Panjang,” harapnya.

Anggota DPR RI Suir Syam menyampaikan, masalah harga kerap dialami oleh para petani. Oleh karena itu, dengan adanya STA GMB, harga komoditi pertanian diharapkan bisa terjaga.

Kerjasama antara menejer STA GMB dan “Tauke” menurut Suir Syam perlu diperbanyak. Kemudian gudang perlu ditambah. “Kalau ada gudang sayur dengan pendingin, hasil tani bisa ditampung lebih banyak,” katanya.

Lebih lanjut, petani harus bisa menghitung antara modal dan penjualan. Biaya pertanian sedapat mungkin bisa ditekan dengan memanfaatkan pupuk organik.

“Dengan pupuk organik biaya murah, bisa dibuat sendiri, tanah pun subur,” katanya.

Menejer STA GMB Syamsul Bahri Sutan Basa mengatakan, dirinya bersama para petani akan menjaga komitmen memajukan STA GMB.

“Kita akan terus menjaga komitmen, bersemangat untuk kemajuan para petani di Kelurahan Gantiang,” katanya. (Jas)