Puluhan Tahun Tak Kunjung Diangkat, Sejumlah Guru Honor Mengadu ke DPRD Sumbar

PADANG – Guru-guru honorer sekolah swasta dan negeri yang berada di bawah Kanwil Kemenag dari berbagai daerah di Sumbar datang mengadu ke DPRD Sumbar, Senin (25/11). Mereka mengeluhkan nasib mereka karena bertahun-tahun tidak diangkat menjadi PNS. Sementara, upah mereka tak bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Guru-guru tersebut berasal dari berbagai daerah di provinsi Sumbar. Ada yang berasal dari Dharmasraya, Agam, Padang dan beberapa daerah lainnya. Bahkan ada yang sudah mengajar sejak Tahun 1994. Ada pula yang sudah berumur 50 tahun namun masih berstatus honorer.

Salah seorang guru dari Agam mengatakan, mereka merasa selalu dianaktirikan. Belum lagi, guru honor swasta semakin mengalami kesulitan karena semakin banyaknya guru PNS di sekolah mereka pasca beberapa kali penerimaan PNS. Alhasil, jam mengajar mereka semakin berkurang. Sementara, mereka tidak kunjung diangkat sebagai PNS.

“Kami yang honorer ini harus memenuhi jam mengajar 24 jam per minggu jika ingin lulus sertifikasi. Tapi, tak ada kelas mengajar yang cukup di sekolah karena banyaknya PNS. Alhasil, ada yang terpaksa untuk mengajar ke tiga sekolah,” ujarnya.

Selain itu, salah seorang guru lainnya dari salah satu MTS swasta di Padang mengatakan, nasib mereka semakin tidak jelas karena tidak ada pengangkatan sebagai PNS untuk honorer. Sementara, untuk honorer di sekolah negeri masih bisa ada peluang untuk menjadi PNS melalui K2. Dulu ada kesempatan untuk guru honorer di swasta untuk ikut tes PNS melalui jalur K2. Namun sekarang tidak ada lagi.

“Jadi penantian kami yang selama bertahun-tahun jadi guru honorer ini seolah terbuang sia-sia. Padahal di antara kami ada yang sudah berpuluh tahun menjadi guru honorer,” ujarnya.

Bahkan ada yang sudah sejak tahun 1994 menjadi guru honorer. Ada pula yang sudah berumur hampir 50 tahun. Harapan mereka diangkat menjadi PNS sangat berarti karena bisa menjadi jaminan di hari tua dengan dana pensiun.

Kedatangan para guru tersebut disambut dengan berdiskusi bersama Anggota DPRD Sumbar, Donnyzar. Dia mengatakan, nasib guru memang harus diperhatikan karena merekalah ujung tombak pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dan berkualitas.

Dia mengatakan guru honorer yang datang tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yakni yang berada di bawah Kanwil Kemenag dan yang di bawah Dinas Pendidikan Sumbar. Dia mengatakan aspirasi para guru tersebut akan ditindaklanjuti. (titi)