PT Rindu Baitullah Komit Berangkatkan Jamaah Umrah

PADANG-PT Rindu Baitullah komit memberangkatkan jamaah umrah yang sempat gagal berangkat 26 Maret 2018 lalu, karena ulah mitra yang tidak bertanggung jawab. Kini sisa 82 jamaah umrah yang belum berangkat, dengan wajah ceria bisa menunaikan niat umrahnya ke Tanah Suci.

Dengan diantar sanak keluarga dan handai tolan, mereka masuk ke ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sebelumnya mereka mendapat tausyiah singkat dari Direktur PT Rindu Baitullah Buya Episantoso yang langsung melepas jamaah dengan penuh suka cita.

“Alhamdulillah ada 91 jamaah umrah dengan petugas yang berangkat hari ini, dari BIM langsung ke Madinah. Dari jumlah itu, 82 jamaah merupakan jamaah yang tertunda berangkatnya Maret lalu,” kata Episantoso kepada Singgalang, disela-sela acara melepas jamaah umrah PT Rindu Baitullah di BIM, Kamis (18/10).

Ia mengatakan, pada peristiwa Maret lalu, sebanyak 9 (sembilan) jamaah sudah berangkat duluan dengan memakai uang pribadi. Mereka pergi dengan jaminan uangnya nanti diganti begitu mereka kembali ke Tanah Air.

Total jamaah umrah PT Rindu Baitullah berangkat 18 Oktober sebanyak 121 jemaah. Sebanyak 82 jamaah berangkat dari BIM langsung Madinah, sisanya dari Pekanbaru sebanyak 39 jamaah, dimana mereka nantinya akan ketemu di hotel kota Madinah.

“Perjuangan kami dengan dua kata kunci. Pertama doa orang terzalimi makbul dan keyakinan bahwa di setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan,” tambahnya.

Untuk menutup dana yang belum dikembalikan oleh mitra, Episantoso telah menjual aset ruko 2,5 lantai. Selain itu juga melepas sebagian saham perusahaan, untuk mendapatkan dana segar, sehingga cukup untuk memberangkatkan jamaah umrah.

“Dananya membengkak jadi Rp1,9 Miliar, karena dolar naik Rp2.000 per dolar. Jadinya kita menambah Rp1,8 juta per jamaah, jika dibanding dengan yang berangkat maret lalu,” tuturnya.

Kedepan PT Rindu Baitullah akan tetap memberangkatkan jamaah dan melihat-lihat kemitraan yang aman. Perusahaan tidak akan lagi membayar di awal pada mitra, dan kemitraan dipecah.

“Tiket pada mitra A, hotel dengan mitra B, dan visa dengan mitra C. Jadi kemungkinan kena banyak sudah dikurangi. Hotel pun dibayar setelah jamaah datang, dengan terlebih dahulu membayar uang muka,” ungkapnya.

Setelah ini akan diberangkatkan lagi jamaah pada 26 November 2018, dimana sudah terdaftar 81 jamaah. Ada sisa 9 (sembilan) kursi lagi, dengan biaya paket 11 hari Rp24 juta.

“Pada 3 Desember juga akan diberangkatkan satu grup, untuk paket umrah masa liburan. Berangkat pada 26 Desember 2018, dan masih tersisa 24 seat lagi, paket 11 hari dengan biata Rp25 juta. Mereka berangkat dari BIM to BIM,” katanya.