Agam  

PSBB di Agam, Bupati: Pemerintah Harus Hadir di Tengah Rakyat, tak Hanya Imbauan dan Bujukan

Indra Catri. (*)

LUBUK BASUNG – Pemkab Agam bertekad menerapkan secara efektif Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar yang diberlakukan sejak 22 April kemaren. Tekad itu sejalan dengan kondisi penularan covid 19 di Agam yang sampai saat ini masih tercatat nihil kasus positif walaupun beberapa orang warga yang berstatus PDP negatif sudah meninggal.

Bupati Agam H.Indra Catri melalui kepada Top Satu menuliskan, untuk efektif nya pelaksanaan PSBB itu diperlukan ketegasan pemerintah.

“Pemerintah seharusnya hadir memerintahkan rakyat, untuk tertib dan disipllin, tidak hanya sekadar imbauan dan bujukan,” tulis Indra Catri.

Pernyataan Indra Catri sebagai ungkapan kesungguhannya untuk mengefektifkan pelaksanaan PSBB di Agam. Strategi Agam adalah mengefektifkan fungsi wali nagari untuk mengantisipasi penularan covid 19.

“Saya berharap dukungan semua pihak, khususnya Inyiak Wali Nagari dalam mengawal kampung, anak dan kemenakan, tagak nagari bela nagari, tagak kampuang bela kampuang” urainya.

Ditanya soal pulang nya perantau di Ramadan ini dari wilayah pendemi , Catri tetap berharap kepada efektivitas PSBB di tingkat Sumbar.

“Kita perlu mendukung dan memanfaatkan sepenuhnya kebijakan PSBB Sumbar karena akan membantu Agam menghadapi transmisi inter regional penyebaran covid 19 , memperkecil peluang adanya pendatang yang mengantarkan corona ke Agam .Seandainya ketangguhan nagari tidak goyah dalam ‘mengawal nagari’ , Insya Allah penyebaran covid ditingkat lokal (nagari dan jorong) bisa ditekan mendekati zerom,” tulis nya lagi.

Berkenan dengan masih banyaknya warga yang “madar”, banyak yang berkeliaran tak berketentuan, beramai ramai di kedai dan di pasar bahkan salat Jumat bergeser ke masjid masjid pedalaman, bupati Indra Catri menuliskan kondisi itu telah disampaikan dalam rapat dengan gubernur dan wakil gubernur hari ini.

Bupati menjelaskan pihaknya menyarankan kepada provinsi agar pelaksanaan PSBB serentak dan sama se-Sumbar. Pasar tradisional benar benar dibatasi dengan jaga jarak pedagang K5, menyediakan tempat-tempat cuci tangan di beberapa sudut pasar, semua orang ke pasar wajib pakai masker dan adanya petugas halo halo yang senantiasa menyampaikan himbauan dan teguran kepada masyarakat di pasar.

“Ini benar yang kita sampaikan dalam rapat kemaren”tambahnya.

jika PSBB sudah berjalan efektif maka kita fokus soal kebutuhan pangan dan urusan perut. Agam memiliki 6 jalur penyelamatan, yang intinya penyaluran beras, sayur dan garam gratis secara bertahap dan berlapis.

“Insya Allah tak ada rakyat Agam yang tidak makan di masa covid 19 ini” tandas Indra Catri.
(M.Khudri)