Opini  

Prediksi Tiga Besar Diusulkan Pansel kepada Gubernur, Lelang Terbuka Dua Jabatan Eselon 2

 

PADANG-Tahapan seleksi lelang terbuka dua jabatan eselon 2 di lingkungan Pemprov Sumbar kini memasuki tahap wawancara dengan tim pansel. Wawancara dilakukan Sabtu (20/5/2023) dan Minggu (21/5/2023).

Sebelumnya pasca dinyatakan lulus persyaratan administrasi, sebanyak 23 peserta mengikuti seleksi pembuatan makalah, rekam jejak dan uji kompetensi di BKD Riau.

Tiba di tahap ini hanya diikuti 22 peserta yaitu 15 orang untuk jabatan Kalaksa BPBD dan 7 orang untuk jabatan Kepala Dinas Pangan. Mereka ada yang berasal dari lingkungan Pemprov Sumbar sendiri, ada juga dari kabupaten/kota. Dari Pemko Padang? Hehehe… juga ada. Yaitu Dr.Rudy Rinaldy (Kepala Dinas Pertanahan). Rudy ikut di BPBD Sumbar.

Hasil tes tiga komponen itu, rekam jejak, penulisan makalah dan uji kompetensi, sudah diumumkan. Ini sebuah langkah bagus dan transparansi. Sebab, lelang terbuka jabatan eselon 2 sebelumnya, ada tes yang diumumkan dan ada pula yang tidak.

Mengacu kepada akumulasi total nilai dari tiga tahapan itu, dengan asumsi bobot penilaiannya masing-masing tes sama, maka untuk jabatan Kalaksa BPBD, lima besar adalah Rudy Rinaldy (Kadis Pertanahan Kota Padang) dengan raihan nilai rata-rata 90,15.

Kemudian disusul Ahdiyaryah (Pelaksana pada Dinas SDA dan BK Sumbar) 85,54, M. Lutfi (Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Pemkab Agam) 85,47, Lahmuddin (Asisten 2 Setdakab Mentawai) 85,26 dan Doni Hendra (Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Sumbar) 85,14.

Sedangkan untuk jabatan Kepala Dinas Pangan Sumbar, akumulasi total nilai dari tiga tahapan itu, dengan asumsi bobot penilaiannya masing-masing tes sama, maka yang tertinggi adalah Syaiful Bahri (Kabid Retribusi dan Pendapatan Lain-lain pada Dispenda Sumbar) dengan nilai rata-rata 88,73.

Selanjutnya Rina Morita (Kabid Inovasi dan Teknologi Balitbangda Sumbar) 85,05, Yurisman (Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman) 82,99, Edi Dharma (Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Sumbar) 81,72 dan Benny Sakti (Kabid Ekonomi dan SDA Bappeda Sumbar) 81,46.

Itu dari tiga tes (uji kompetensi, pembuatan makalah dan rekam jejak) dengan bobot penilaiannya masing-masing tes sama. Jika pembobotannya beda, kemungkinan ada nama yang bergeser dan muncul nama baru.

Belum lagi hasil wawancara dengan tim pansel yang diketuai Sekdaprov Sumbar Hansastri. Semua peserta (15 orang untuk jabatan Kalaksa BPBD Sumbar dan 7 orang untuk jabatan Kepala Dinas Pangan Sumbar) mengikutinya. Tim pansel lah yang menentukan tiga besar masing-masing jabatan untuk kemudian diserahkan kepada Gubernur. Dan Gubernur punya hak prerogatif untuk memilih siapa yang akan ditetapkan dari tiga nama yang diajukan itu.

Lantas siapa tiga besar yang ditetapkan tim pansel? Bisa dari lima besar di atas, bisa juga dua dari lima besar dan satu dari kandidat lain yang sarat pengalaman.

Untuk jabatan Kalaksa BPBD Sumbar, opsi pertama, tiga besar yang ditetapkan pansel adalah Rudy Rinaldy, M. Lutfi dan Lahmuddin. Opsi kedua, bisa jadi Rudy Rinaldy, M. Lutfi dan nama ketiga adalah sosok yang sarat pengalaman dalam BPBD, yaitu Novriadi (Kalaksa BPBD Mentawai) atau Rumainur (Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar) atau Afando Ekardo (Kepala UPTD BKIM Dinas Kesehatan Sumbar). Dua nama terakhir sudah kenyang dalam urusan penanganan kebencanaan. Tapi entahlah, tim pansel tentu punya pandangan dan penilaian lain yang terukur dan ada standarisasinya untuk menentukan tiga besar.

Sedangkan untuk jabatan Kepala Dinas Pangan Sumbar, kemungkinan besar yang bakal ditetapkan tiga besar dari lima nama itu adalah Syaiful Bahri, Rina Morita dan Yurisman. Tapi sekali lagi, ini tidak harga mati. Bisa jadi ada pandangan dan penilaian tim pansel setelah tes wawancara dilakukan. Bisa masuk nama Edi Darma untuk mengganti nama Rina Morita atau Yurisman. Kesimpulannya? Ya tunggu saja hasil penetapan Tim Pansel. Hahaha.